ArenaLTE.com - Banyak analisa mengenai pasar smartphone dunia dikatakan melesu pada tahun lalu. Dan diperkirakan tahun 2019 ini pasar smartphone masih akan kurang bergairah. Bahkan data menunjukkan, penjualan handset dunia turun 4.1%. Tapi Xiaomi justru menunjukkan hal sebaliknya. Pabrikan handset asal Cina ini berhasil mencatat peningkatan pendapatan globalnya sebesar 118.1%.
Total pendapatan Xiaomi sendiri meningkat sebesar 52.6%, dengan nilai RMB174.9 miliar, atau sekitar US$26 miliar. Keuntungan kotor yang diraih tahun lalu, mencapai US$2 miliar. Ini sebuah angka yang fantastis, di tengah pasar yang disebut sedang lesu. Jumlah ini meningkat 46.4% dibanding tahun lalu.
Pendapatan yang diraih Xiaomi memang belum sebesar pendapatan yang diraih sang penguasa pasar, Samsung, yang disebut meraih keuntungan kotor US$53.5 miliar. Akan tetapi, angka pertumbuhan (pendapatan) sebenarnya sangat kecil, hanya 2% dibanding tahun 2017. Dari sisi ini, Xiaomi tumbuh berlipat-lipat kali.
Founder sekaligus CEO Xiaomi, Lei Jun, mengatakan, pada 2018 lalu Xiaomi terus bersinar. Bahkan di saat industry menghadapi persaingan sangat ketat, baik di pasar domestic maupun internasional. “Ini berkat bisnis model Triathlon kami yang unik dan powerfull,” ujar Lei Jun, dalam rilis yang dikeluarkan Xiaomi.
Pencapaian yang luar biasa itu membuat Xiaomi makin bersemangat di 2019 ini. Mereka berencana memperkuat kemampuan inovasi, memperkuat pengelolaan quality control dan rantai pasokan, dan strategi promosi multi brand –Xiaomi sudah membentuk sub-brand Redmi dan Pocophone. Dan menyambut era 5G, kelompok usaha ini akan memperkuat investasi platform terbuka AIoT, yang diyakini bakal marak di masa depan.
Selain itu, Xiaomi juga akan membuka pasar baru di berbagai belahan dunia, serta mencoba menerapkan kesuksesan di pasar India, ke pasar negara lain, seperti Indonesia dan Eropa Barat. Xiaomi akan focus membangun kanal-kanal retail baru yang efisien, guna mendukung distribusi produk yang lebih komprehensif.