ArenaLTE.com - Fingerprint Android yaitu sistem pengamanan smartphone dengan memindai jari pengguna, kini dianggap sudah tidak memiliki keamanan kuat. Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti keamanan mobile FireEye, Tai Weu dan Zhang Yulong, yang mengungkapkan ada lubang keamanan pada sensor fingerprint Android yang dapat mengekstrak sidik jari pengguna dan mencuri data.
Sebagaimana dilansir dari laman DailyMail, Jumat (7/8/2015), pada sebuah konferensi acara yang berlangsung di Las Vegas, hacker diungkapkan dapat melakukan pencurian data dan digunakan untuk bahan penipuan. Disebutkan juga, smartphone yang memiliki banyak lubang keamanan tersebut adalah pada ponsel Samsung, HTC, dan dari produsen ponsel asal China, Huawei.
Ancaman tersebut memang diungkapkan masih hanya menyerang sistem keamanan pemindai jari perangkat basis Android, volume produk yang masih rendah dibading dengan produk iPhone. Namun, para analis mengungkakan bahwa pada 2019, hampir setengah dari peredaran smartphone Android nantinya akan diisi dengan sensor keamanan pemindai sidik jari.
Dalam penelitian yang di lakukan pada konferensi Black Hat di Las Vegas tersebut, diungkapkan bahwa penyerang menggunakan teknik empat serangan baru. Sensor fingerprint Android diungkapkan menjadi target yang digariskan hacker, namun jika sistem tersebut bisa dimasuki maka penyusup akan bisa masuk dalam skala besar untuk mendapatkan semua data pengguna.
“Tidak seperti password, sidik jari berlangsung seumur hidup dan biasanya berhubungan dengan identitas penting penggua,” jelas peneliti mengungkapkan.
Peneliti juga mengatakan bahwa mereka memiliki live demo video yang bisa membuktikan serangan yang dilakukan hacker, seperti pembajakan pembayaran mobile yang dilindungi sidik jari, dan mengumpulkan sidik jari dari perangkat smartphone populer.
“Kami juga akan memberikan saran untuk produsen maupun vendor untuk lebih mengamankan sistem keamanan ponsel pemindai jari, fingerprint Android pada produknya,” jelas peneliti.