ArenaLTE.com - Botnet dalam era Internet-of-Thing (IoT), bisa diciptakan seorang hacker yang bukan hanya menggunakan komputer untuk merambah dan melakukan serangan dalam dunia maya. Kini, seorang hacker mampu menularkan perangkat IoT seperti DVR, webcam dengan menggunakan malware bernama Mirai. Malware ini mengubah perangkat-perangkat tersebut menjadi tentara botnet, menyebabkan kemacatan jaringan informasi secara massif dalam server Domain Name System (DNS).

Botnet bisa diciptakan dari kendali jauh, tentara ini akan bekerja menjalankan perintah tuannya melalui perangkat terkoneksi. Seperti sebuah direktori telefon untuk Internet, situs-situs terpusat bisa hilang jangkauannya. Serangan Distributed Denial of Service (DDos) ini menunjukkan kurangnya keamanan yang ada dalam sebuah perangkat IoT. Tentara yang tidak diinginkan akan terus ditambahkan dalam DDos apabila produsen perangkat IoT belum bisa diandalkan.

Botnet Dalam Kendaraan

bisnis iklan mobile

Tentara-tentara bot tersebut dapat masuk dalam mobil pintar dan kendaraan otonom (self-driving vehicles). Berbeda dengan industri Teknologi dan Informatika yang sudah lama dikenal canggih untuk menanggulangi isu-isu jaringan dan keamanan, industri otomotif masih relatif baru. Hal ini menjadi sebuah masalah; keamanan otomotif bisa dibilang lebih penting daripada keamanan komputer yang berbentuk konvensional dikarenakan mobil dapat menjadi senjata yang berbahaya baik itu di jalanan maupun di Internet.

Saat ini, mobil sedan kelas atas berjalan dengan software yang jumlahnya lebih dari 100 juta baris yang berisi kode. Diperkirakan bahwa untuk setiap 1,000 baris kode yang tertulis, ada satu yang rentan akan keamanan.
 

Baca : 
Smartphone Jadi Kunci Utama Era Ekonomi Digital Indonesia
Hacker Cantik Asal Tiongkok Ungkap Lemahnya Keamanan Pada Jaringan 4G LTE


Bisa dibayangkan berapa banyak dari titik tersebut yang rentan dan tidak aktif selama bertahun-tahun yang dengan mudah dapat dimanfaatkan oleh para hackers dengan menggunakan Car Hacker’s Handbook. Bahkan, menurut laporan, mobilhigh-tech generasi muda yang dikembangkan dari awal (ground-up) dan yang dikemas penuh dengan sistem keamanan, masih rentan akan hacker yang bersifat jauh (remote hackers).

Apa Yang Harus Dilakukan Para Pembuat Mobil Untuk Menghindari Ekploitasi DDoS?

Ini adalah waktu yang tepat untuk industri otomotif memprioritaskan isu keamanan. Tidak lama ini perusahaan seperti Ford telah melakukan kesepakatan kerja sama bersama BlackBerry. Selama dua bulan terakhir, BlackBerry sedang tengah melakukan roadshow keliling dunia membahas semua topik pembahasan yang diperlukan untuk membuat mobil otonom menjadi kenyataan.

Setelah pertemuan-pertemuan dengan para pembuat mobil, sebuah tema utama muncul: kurangnya standar keamanan. Kenyataannya, standar tersebut sudah ada dalam bentuk algoritma, tanda tangan persetujuan dan sertifikat serta rantai distribusi yang aman. Masalah sebenarnya adalah, kurangnya pengetahuan untuk penerapan metode terbaik terutama untuk penerapan teknologi keamanan dan yang lebih penting lagi, bagaimana untuk mengelola hal-hal tersebut secara berkelanjutan.

Visi untuk sebuah ekosistem keamanan harus secepatnya muncul dan apabila sudah ada, ekosistem tersebut akan berbeda untuk setiap pembuat mobil dikarenakan perbedaan akan desain dan pembuatannya. Pelanggan tier-1 pemasok alat-alat otomotif untuk pembuat mobil (Bosch, Delphi) akan menganggap keamanan sebagai sebuah keunggulan kompetitif.

BlackBerry QNX dapat menjadi solusi untuk semua rantai pasokan dan lebih dari 60 juta sistem infotainment telah dibekali oleh platform QNX tersebut. Hal ini menunjukkan kemampuan BlackBerry dalam keamanan sekuritas untuk industri otomotif.

Selama lebih dari dua dekade, BlackBerry menjamin tingkat keamanan dan sekuritas yang terpercaya untuk para pemimpin dunia Selain BlackBerry QNX, fitur-fitur menarik lainnya yang telah dikembangkan oleh BlackBerry termasuk: Over-the-Air (OTA) BlackBerry untuk perkembangan sekuritas dan udpates software serta konsultan layanan sekuritas otomotif.