ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek, Nadiem Makarim yang telah sukses mengembangkan aplikasi transportasi ojek mengungkapkan pihaknya tidak mempedulikan tarif internet yang diterapkan operator. Dirinya hanya berharap bahwa sinyal dan jaringan yang ada itu ter-coverage dengan baik.

"Urusan operator itu kita lempar ke Pemerintah, kita oke saja, yang terpenting itu sinyal berjalan semuanya. Untuk Tarif kita serahkan ke driver, karena mereka juga menyetujui. Menurut saya, sukses bisnis mobile itu yang terpenting adalah stabilitas network. Itu yang sangat dipentingkan dalam bisnis ini," jelas Nadiem Makarim, disela Dialog Komunitas Kreatif, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang Selatan, Selasa (4/8/2015).

Dirinya menuturkan, stabilitas jaringan yang menjadi nilai pendukung kesuksesan bisnis mobile, merupakan hal yang menjadi tumpuan untuk kemajuan perkembangan perusahaan itu sendiri. Pengguna dan pengembang membutuhkan koneksi jaringan yang baik, dan hal tersebut berpengaruh pada pembangunan infrastruktur.

"Area terkendala memang sering ditemui, seperti blankspot, bahkan ada yang tidak ter-coverage dan sinyal kadang terputus. Saat ini kami gunakan satu operator, namun tidak ada kerjasama khusus di dalamnya, yakni Telkomsel," jelas Nadiem menuturkan.

Nadiem menambahkan, dirinya percaya kepada Telkomsel karena merupakan operator nasional, serta diklaim memiliki cakupan coverage area jaringan yang lebih luas. Dirinya juga bangga bahwa bisa bela perusahaan negara.

Pertikaian dengan Ojek Pangkalan

Dalam sesi bincang dengan media, Nadiem juga mengakui bahwa perusahaan memiliki konflik yang cukup serius dengan para tukang ojek tradisional. Namun, hal tersebut bisa ditanganinya dengan baik dan perencanaan yang matang dari Go-Jek.

"Menghindari pertikaan antara ojek pangkalan dan Go-Jek, pihak perusahaan memberikan sosialisasi yang akhirnya mereka bergabung dengan kita," jelas Nadiem menambahkan.

Dirinya juga mengakui bahwa untuk pelaku kekerasan, pihak perusahaan akan lakukan tindakan representatif, karena telah bekerjasama dengan pihak keamanan atau Polisi. "Kami juga memiliki hubungan erat dengan Polisi Daerah (Polda), sehingga jika ada pelanggaran kearah kriminal itu bisa ditindak tegas," jelas Nadiem.

Pengemudi yang bergabung

Nadiem menjelaskan bahwa saat ini, Go-Jek memiliki jumlah pengendara yang cukup besar hingga mencapai puluhan ribu orang. Serta akan menargetkan ekpansi perusahaan di sejumlah kota besar Tanah Air.

"Banyak orang yang bergabung dengan kita sekira 15 ribu orang, dan kita juga sudah berada di empat kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Bali, Bandung, dan Surabaya," jelasnya menambahkan. (bda)