ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Hari ini Telkom Grup melakukan aksi kontroversial dengan melakukan aksi blokir Netflix di Indonesia. Sontak saja kebijakan perusahaan tersebut mengundang pro dan kontra. Pihak PT Telekomunikasi Indonesia ini menerangkan bahwa hal tersebut dilakukan perusahaan, dikarenakan adanya ketidakpatuhan perusahaan layanan atas regulasi yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.

Dalam pesan konfirmasinya di Jakarta, Rabu (27/1/2016), diinformasikan bahwa dalam rangka melindungi konsumen dan masyarakat, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk sementara melakukan blokir Netflix di Indonesia karena  belum memenuhi regulasi yang ada di Indonesia.

Menurut perusahaan, langkah blokir Netflix di Indonesia ini juga merupakan dukungan Telkom sebagai badan usaha milik negara (BUMN) kepada Pemerintah selaku regulator. Agar pihak Netflix segera melakukan pembicaraan dengan Regulator ataupun operator, sehingga bisa memberikan kepastian layanannya kepada masyarakat Indonesia.

Salah satunya terkait konten yang ada dalam layanan TV streaming tersebut, dimana berdasarkan Undang-Undang No. 33 tahun 2009 tentang Perfilman khususnya Pasal 57. “Konten Netflix harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku di Indonesia,” tegas Arif Prabowo selaku Vice President Corporate Communication Telkom.

“Langkah yang kami ambil dilatarbelakangi untuk melakukan perlindungan dan kepastian layanan kepada masyarakat Indonesia,”  tambah Arif Prabowo.

Dirinya mengklaim bahwa untuk melindungi konsumen dan memberikan kepastian layanan sesuai dengan himbauan Pemerintah. Sehingg diharapkan Netflix sudah mengantongi ijin usaha di Indonesia serta memiliki kontak poin layanan untuk memudahkan penggunanya.

Di Vietnam sendiri, diungkapkan Pemerintah setempat sudah melakukan permintaan tegas kepada Netflix agar memiliki ijin dari regulator setempat dan memastikan konten yang disalurkan comply dengan aturan yang ada di Vietnam. Sedangkan di negara Singapura dan juga Itali, layanan Netflix pernah diblokir hingga Netflix mematuhi regulasi yang berlaku di dua negara tersebut.