ArenaLTE.com - Huawei. Siapa sih yang tak kenal dengan nama ini? Apalagi jika bicara industri telekomunikasi kekinian. Huawei merupakan penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka. Berbagai pencapaian di bidang teknologi telah banyak diraih perusahaan ini.
 
Bukan tanpa alasan jika pendiri Huawei Technologies, Ren Zhengfei, memberi nama Huawei dengan logo bunga yang sedang mekar merekah saat membangun perusahaannya di tahun 1987. 


Nama Huawei berasal dari kata Hua (华) yang mengandung bermacam makna sesuai cara membacanya. Hua ini bisa berarti (kelopak) bunga jika dibaca dengan nada pertama (huā). Lain dari itu, jika dilafalkan dengan penekanan (huá), maka Hua memiliki makna semangat menggelora atau mewah.

Sementara kata Wei (为) mengandung arti prestasi atau pencapaian. Bisa juga bermakna aksi dalam bahasa Mandarin. Nama tersebut terbukti membawa berkah. Dalam tempo 31 tahun sejak didirikan, bisnis ICT Huawei merambah sampai 170 lebih negara. 

Hanya dengan modal 21 ribu yuan saat pertama kali berdiri, Huawei berkembang menjadi industri terkemuka di Tiongkok dan dunia. Melalui dedikasi Huawei yang terfokus pada inovasi untuk pelanggan dan kerjasama yang kuat, Huawei telah menciptakan kemampuan dan kekuatan end-to-end dalam bidang carrier, enterprise, consumer, dan komputasi awan. 

Tak hanya itu, 180.000 karyawan Huawei di seluruh dunia berkomitmen untuk menciptakan nilai yang tinggi bagi operator telekomunikasi, perusahaan dan pelanggan. Menariknya, mayoritas saham Huawei ternyata dimiliki oleh 85.000 karyawan, dengan statusnya sebagai entitas perusahaan swasta. Bahkan seperti dikutip dari laman resmi Huawei, Ren Zhengfei sang pendiri hanya memiliki 1,4 persen saham. 

Dan, Huawei terus bergerak dalam bidang informasi dan teknologi. Seperti dilansir dari berbagai sumber, disebutkan di ajang Mobile World Congress beberapa waktu lalu, CEO Consumer Business Group Huawei, Richard Yu menjelaskan bahwa mereka tengah fokus melakukan riset dan pengembangan teknologi 5G. 

Produk dan jasa Huawei kini digunakan oleh sepertiga populasi masyarakat dunia Huawei saat ini menjadi nomor 1 di carrier market di seluruh dunia. Sementara, di pasar devices, Huawei kini menjadi produsen nomor 3 smartphone terbesar di dunia bersama Samsung dan Apple.

Terdapat 16 pusat R&D Huawei yang tersebar di Amerika Serikat, German, Swedia, Rusia, India, dan China. Consumer BG Huawei adalah salah satu dari tiga unit bisnis Huawei dan mencakup smartphone, perangkat mobile broadband, perangkat rumah, PC & tablet, Wearables dan Cloud Service. 

Di Indonesia sendiri, Huawei berperan aktif selama lebih dari 17 tahun, dalam mengembangkan tenaga kerja lokal yang berkualitas tinggi. Melalui seluruh kantor Huawei yang meliputi 14 Kantor Cabang, 64 Pusat Suku Cadang, 3 Pusat Logistik, dan lebih dari 100 Pusat Layanan di seluruh Indonesia.

Komitmen Huawei di bidang riset dan pengembangan dibuktikan dengan kucuran modal. Dalam hal investasi pada riset dan pengembangan (R&D) Huawei mengukuhkan diri di posisi sembilan dunia. Dalam kurun waktu 10 tahun perusahaan ini sudah menggelontorkan dana hingga 45 miliar dolar AS.

Sudah tak aneh jika berbagai pencapaian berhasil dibukukan Huawei. Pada tahun 2017, BrandZ memasukan Huawei di posisi 49 dalam daftar Top 100 Most Valuable Global Brands mereka. Huawei juga menduduki peringkat 88 dalam Forbes Most Valuable Brands of 2017. 

Selain itu, perusahaan ini juga duduk di ranking 70 dalam Top 100 Best Global Brands (on Interbrand) di tahun yang sama . Sementara konsultan asal Inggris, Brand Finance memasukkan Huawei ke ranking 25 dalam daftar Global Top 500 Most Valuable Brand 2018.

Huawei Koleksi 74.307 Paten Teknologi Komunikasi

Tak hanya itu, Huawei ternyata merupakan perusahaan yang mempunyai segudang paten di bidang teknologi. Yups, komitmen sang vendor soal inovasi membuatnya berdiri kokoh sebagai perusahaan teknologi terbesar dunia. 

Tak tanggung-tanggung, Huawei mengantongi sekitar 74.307 paten teknologi komunikasi. Paten tersebut dihasilkan oleh 15 lembaga penelitian dan 13 laboratorium terbuka di seluruh dunia. Seperti diketahui, divisi inovasi Huawei mempekerjakan sekitar 80.000 peneliti dan ilmuwan serta telah menginvestasikan sekitar US$45,5 miliar untuk riset dan pengembangan selama dekade terakhir.

Menurut Laporan Tahunan European Patent Office, Huawei menempati urutan ketiga secara global soal paten yang diajukan. Produk-produk unggulan yang dibuat Huawei pun berhasil menorehkan banyak prestasi dan perhatian publik.

Sepanjang 2011-2014, Huawei merilis rangkaian smartphone yang inovatif. Mulai dari Huawei Vision, smartphone pertama di dunia dengan dukungan cloud hingga Huawei Ascend Mate7 yang berhasil menyabet beberapa penghargaan smartphone terbaik. 

Huawei Ascend bahkan berhasil masuk dalam jajaran top 100 dalam kategori Top 500 dalam Fortune 500 tahun 2017. Dalam tempo tiga tahun, Huawei Ascend melesat naik dari 2016 (228), 2017 (129) menjadi ranking ke 83.

Menutup 2016, oleh European Imaging and Sound Association (EISA) Huawei P9 dinobatkan sebagai smartphone terbaik Pilihan Konsumen Eropa dalam periode 2016-2017. Adapun prestasi Huawei P9 ini menyusul kemenangan Huawei P8 di kategori yang sama tahun lalu.

Huawei P9 adalah smartphone hasil kolaborasi revolusioner dengan Leica, sukses menetapkan standar baru dalam dunia smartphone photography. Seri ini juga mendapat penghargaan ‘The Best Dual Lens Smartphone’ pada acara Teknotel Awards 2016 di Dubai, Uni Emirate Arab. Juga mendapat penghargaan ‘Camera Phone of The Year’ dalam ajang penghargaan Mobile Choice Award 2016 di Inggris.

Tahun ini, Huawei menghadirkan seri P20 Pro yang mampu melibas rival seperti Samsung Galaxy S9 Plus dan iPhone X di sektor kamera. 

Seri ini berhasil membukukan skor DxOMark 109 (lihat di https://www.dxomark.com/tag/huawei/). Berkat penggunaan AI untuk pengoperasian kameranya dan penggunaan tiga lensa pada kamera belakangnya.



Huawei P20 Pro juga merupakan smartphone pertama di dunia yang menampilkan Leica triple camera dengan jumlah piksel tertinggi pada smartphone. Konfigurasi kamera terdiri dari sensor RGB 40MP, sensor monokrom 20MP, sensor 8MP dengan lensa telephoto. 

Langkah Huawei tentu saja tak berhenti sampai di situ. Huawei berencana merajai pasar smartphone di Indonesia dan dunia. Tak heran, jika sang vendor terus membuat inovasi baru serta menggelontorkan smartphone anyar.

Inovasi baru, Huawei bahkan sudah menghadirkan smartphone pertama dengan penyimpanan 512GB. Adalah Huawei Porsche Design Mate RS yang mengantongi memori internal sebesar itu. Selain itu, seri ini juga merupakan seri pertama
di dunia yang punya in-screen fingerprint reader.

Huawei juga berencana merilis smartphone 5G pertama tahun depan. Hal itu disampaikan dalam pertemuan analis global perusahaan Tiongkok di Shenzhen. Menurut laporan Channel News, smartphone ini akan muncul setelah kehadiran hotspot Wi-Fi seluler 5G yang juga didukung Huawei. Seri ini kemungkinan diberi nama Mate 30. 

Dan, kabar terbaru yang tak kalah menarik, Huawei diprediksi jadi vendor pertama yang merilis smarpthone lipat. Pasalnya, Huawei disebut-sebut selangkah lebih maju dibandingkan Samsung soal pengembangan layar yang bisa dilipat. Bahkan, perusahaan asal Tiongkok itu berencana mengumumkan smartphone tersebut pada November 2018.

Nah lho, sepertinya tinggal menunggu waktu saja sampai Huawei menjadi raja smartphone dunia. Setuju.