ArenaLTE.com - Itulah sebabnya, kenapa Huawei nampak tenang-tenang saja menghadapi pelarangan “membeli” produk Amerika, yang menyebabkan mereka terancam tak bisa memasang sistem operasi Android pada lini produk smartphone Huawei. Mereka sudah punya pengganti, dan sang pengganti itu sudah siap beraksi.
 
Seperti dilaporkan laman LetsGoDigital, raksasa teknologi asal Cina itu mendaftarkan sistem operasi “Harmony” pada Kantor Hak Cipta Eropa (European Union Intellectual Property Office), sebagai software yang akan dipakai pada smartphone dan laptop Huawei. Dokumen pendaftaran itu menyebut Harmony sebagai sistem operasi mobile dan sistem operasi computer.
 
Diketahui lebih jauh, berbarengan dengan pendaftaran Harmony di kantor paten Eropa, juga didaftarkan Hongmeng dan Ark. Yang terakhir ini sebenarnya lebih dulu santer dibicarakan sebagai sistem operasi buatan Huawei pengganti Android. Sepertinya, ketiga nama ini dipakai untuk wilayah yang berbeda-beda.
 
Pengembangan sistem operasi ini, sesungguhnya sudah jauh hari dilakukan Huawei. Jauh sebelum Trump mengeluarkan kebijakan entity list, yang membuat Huawei tak bisa berbisnis dengan Google, Qualcomm, Microsoft, dan perusahaan AS lainnya –meskipun belakangan Trump melunakkan sikapnya. 
 
Namun begitu, belum banyak yang bisa diketahui dari sistem operasi buatan Huawei ini. Bagaimana tampilan dan cara kerjanya. Huawei hanya memberi informasi bahwa sistem operasi ini –Harmony, atau Hongmeng, atau Ark—memiliki performa yang lebih dahsyat dari Android. Bekerja lebih cepat dan efisien, serta bisa dipakai di semua perangkat.  Belum jelas pula, kapan dan pada perangkat apa Harmony OS akan digunakan.
 
Di lain pihak, walau pede dengan sistem operasi besutan sendiri ini, nampaknya Huawei harus bekerja lebih keras untuk membuat Harmony bisa diterima secara luas oleh pengguna. Mengembangkan ekosistem sendiri, jelas bukan perkara mudah. Tak semudah menciptakan sistem operasi itu sendiri. BlackBerry dan Windows Mobile adalah dua contoh kegagalan membangun ekosistem –sebelumnya Symbian yang pernah begitu perkasa, harus tumbang karena kalah bersaing dengan Android.
 
Huawei harus bekerja keras untuk menarik minat para developer aplikasi, agar toko aplikasi untuk Harmony, bisa sesemarak Google Playstore dan Apple AppStore. Ini bukan sekadar jumlah populasi smartphone yang menggunakan Harmony, tetapi juga persoalan bagaimana sistem operasi ini bisa menjadi mesin pencetak uang bagi para developer tersebut. Menarik untuk ditunggu perkembangan selanjutnya.

Source link:
https://nl.letsgodigital.org/smartphones/huawei-harmony-mobiel-besturingssysteem/