ArenaLTE.com - Huawei mengembangkan teknologi Cloud RAN 4G sebagai upaya untuk menjawab solusi dari kebutuhan kapasitas jaringan operator seluler yang terbatas. Umumnya tantangan ketersediaan kapasitas jaringan yang lebih muncul di wilayah urban perkotaan. Atau pada momen-momen tertentu, seperti pada musim mudik Lebaran. Operator kerap ‘dipusingkan’ dengan urusan penambahan kapasitas jaringan di daerah dan rute pemudik.

Terkait kebutuhan kapasitas jaringan yang dinamis, operator punya beragam jurus untuk menangani. Bisa dengan menambah kapasitas pada Trx (transceiver) sampai pengguna smart antenna pada BTS (Base Transceiver Station). Nah, lepas dari kedua solusi tadi, vendor Huawei bersama operator TIM dari Italia telah resmi meluncurkan jaringan intelijen Cloud RAN 4G (Radio Access Network) di kota Palermo.

LTE Huawei Indonesia

Teknologi Cloud RAN 4G ini dirancang untuk mengoptimalkan sumber daya spektrum sesuai dengan kebutuhan yang spesifik. Alhasil setiap kebutuhan akan peningkatan kapasitas pada jaringan 4G LTE (Long Term Evolution) dapat segera direspon, dan pada akhirnya kualitas akses koneksi ke pelanggan tidak akan terganggu. Dikutip dari siaran pers Huawei (5/7/2016), Cloud RAN 4G ini menjadi yang pertama diluncurkan di Eropa. Huawei juga menyebut, infrastruktur Cloud RAN juga menjadi jembatan saat nantinya operator menggunakan jaringan 5G.

Sejatinya Cloud RAN 4G adalah jaringan akses nirkabel dengan konsentrasi elaborasi sinyal di lokasi yang terpusat. Teknologi ini memungkinkan operator untuk mengkoordinasikan sinyal radio dan memperpanjang kemampuan kapastas LTE A (Advanced), caranya seperti dengan menggunakan carrier aggregation yang punya kecepatan download hingga 300 Mbps. Lain dari itu solusi Cloud RAN juga dapat dimanfaatkan untuk mengelola setiap gangguan pada jaringan.

Melalui inisiatif ini, TIM berharap dapat memberikan kualitas jaringan lebih cepat dan handal guna merespon permintaan yang terus tumbuh bagi pelanggan seluler . Hal utama yang diperhatikan TIM adalah segmen UBB (ultra broadband) yang didorong peningkatan jaringan sosial dan penggunaan konten multimedia, video resolusi tinggi dan berbagi gambar dalam monbilitas, bersama dengan transmisi video secara real time, seperti video surveillance atau gambar TV. semua layanan digital terbaru membutuhkan kecepatan yang tinggi, baik dari sisi upload dan download. Memang kalau sudah begini, peningkatan kapasitas menjadi harga mati buat operator.