ArenaLTE.com - Teka-teki perangkat apa yang akan pertama kali memakai sistem operasi Hongmeng, terjawab sudah. Richard Yu, CEO Huawei Consumer Business Group, mengungkapkan, Hongmeng digunakan pada produk televisi layar pintar, yang akan diluncurkan pada bulan depan. Itu diungkapkan Richard, pada acara peluncuran smartphone 5G Huawei pertama di Cina (26/7).
Richard memaparkan, produk televisi yang dinamakan “Smart Screen” tersebut, akan diproyeksikan sebagai pusat hiburan dan komunikasi di ruang keluarga setiap rumah. Tak banyak info yang diungkapkan mengenai “smart screen”, fitur apa dan bagaimana keunggulannya. Yang jelas, Richard menegaskan televisi tersebut akan memakai sistem operasi Hongmeng.
Nama Hongmeng sebelumnya mencuat ke permukaan, menyusul dengan adanya larangan bagi perusahaan AS untuk berbisnis dengan Huawei. Dan itu berarti termasuk Google, yang dilarang menyuplai Android untuk perangkat smartphone Huawei. Langkah AS itu sangat mengejutkan, dan diyakini bakal memukul Huawei. Sedemikian keras pukulan itu, sehingga diperkirakan akan membuat Huawei terpuruk.
Namun, Huawei sendiri nampak tenang-tenang saja, dan mengumumkan, sedang mempersiapkan sistem operasi sendiri sebagai pengganti Android. Malah dalam berbagai kesempatan, Huawei mengatakan sistem operasi bikinan mereka jauh lebih baik daripada Android. Sistem operasi tersebut dinamakan Hongmeng. Karenanya, semua orang mengira, Hongmeng dipersiapkan sebagai sistem operasi pada lini produk smartphone Huawei.
Nyatanya, belakangan Huawei justru membuat pernyataan dan tindakan yang membuat keberadaan Hongmeng sebagai pengganti Android, menjadi tidak jelas. Beberapa waktu lalu, Senior Vice President Huawei, Chaterine Chen, mengungkapkan, Huawei berencana untuk terus menggunakan Android untuk produk smartphone mereka.
Pernyataan Chaterine ini, seperti menguatkan pernyataan Chairman Huawei, Liang Hua, beberapa waktu lalu, seperti dikutip laman TechNode. Dia mengatakan, Huawei belum memutuskan apakah ke depannya Hongmeng akan dikembangkan sebagai sistem operasi untuk smartphone atau tidak. Liang hanya mengatakan, sistem operasi itu dirancang untuk solusi low-latency bagi perangkat IoT.
Belum lagi kemudian, Huawei mendaftarkan Harmony dan Ark, sebagai sebuah sistem operasi, pada kantor paten Eropa. Langkah ini memicu pertanyaan, apakah Harmony dan Ark adalah nama lain dari Hongmeng? Atau malah sesuatu yang berbeda?
Namun, pernyataan Richard Yu –seperti dilaporkan laman BGR.com—makin menguatkan bahwa ternyata Hongmeng memang dipersiapkan sebagai sistem operasi unggulan yang mendukung solusi low-latency bagi perangkat IoT, seperti yang diungkap Liang Hua.
Jadi, apakah Harmony atau Ark yang akan mentenagai lini produk smartphone Huawei? Atau malah tak jadi sama sekali, dan tetap menggunakan Android? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.