ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - GSMA (GSM Association) baru-baru ini telah menerbitkan laporan terbaru yang menguraikan manfaat sosial ekonomi secara global. Laporan ini diwujudkan dengan identifikasi spektrum L-band (1350 1400MHz 1427 1518MHz) untuk layanan mobile.
Laporan ini menyorot bahwa ada komitmen yang hampir disepakati di seluruh dunia untuk identifikasi mobile broadband di spektrum L-band pada rentang frekuensi 1427-1518 MHz1. Namun, laporan ini menggambarkan situasi terfragmentasi di kawasan Asia Pasifik di mana hanya 12 negara yang saat ini mendukung penggunaan frekuensi bagian tengah (1452-1492 MHz) dari band yang tersedia untuk mobile. Kurangnya dukungan selama ini mengancam menghambat pertumbuhan skala ekonomi dan penyerapan teknologi mobile yang secara global diselaraskan pada spektrum L-band.
"Harmonisasi pada spektrum merupakan tujuan utama pada WRC-15" kata John Giusti, Kepala Regulatory Officer, GSMA. Menurut penelitian, manfaat potensial secara ekonomi dari layanan mobile di spektrum 40 MHz di 1452-1492 MHz bisa mencapai lebih dari USD40 miliar secara global.
Karakteristik frekuensi L-band cocok untuk layanan mobile karena mereka mampu memberikan kapasitas tambahan dan cakupan (coverage) di daerah yang relatif besar, termasuk di dalam gedung. Sebagian dari band ini sudah dialokasikan untuk layanan mobile di seluruh dunia. Sementara lainnya dicadangkan untuk penyiaran radio digital, tetapi sebagian besar tidak digunakan. Ini menciptakan dasar yang ideal untuk alokasi layanan seluler yang lebih luas. Porsi 40 MHz dapat dibuat tersedia untuk layanan mobile pada tahun 2018 - 2020, sedangkan 40MHz di sekitarnya dapat di sediakan di banyak negara pada tahun 2025.
Ke-12 negara pendukung di Asia Pasifik dipelopori oleh Jepang, yang mengajukan proposal bersama ke WRC-15 untuk mengidentifikasi 1452-1492 MHz yang telah ‘hilang’ untuk penggunaan mobile broadband di negara mereka. Ini bisa diartikan banyak daerah akan mendapatkan keuntungan dari spektrum band global.
"Kami menghimbau negara-negara Asia Pasifik lainnya untuk bergabung pada proposal untuk mendukung bagian tengah L-band, sehingga mereka dapat memanfaatkan skala ekonomi yang lebih besar pad saatnya nanti,” ujar John Giusti, dikutip dari Cellular-news.com.
Dari definisinya, L-band adalah rentang frekuensi untuk peralatan satelit untuk mentransfer sinyal satelit dari LNB di dish ke receiver. Rentang frekuensi resmi untuk L-band adalah 1 sampai 2 GHz. Standar LNB satelit menggunakan 950-1450 MHz sebagai frekuensi yang intermiten.