ArenaLTE.com - Kabar baik bagi pemilik startup dan technopreneur di Indonesia. Perusahaan penyedia layanan pemesanan kendaraan, Grab, berkomitmen mengucurkan pendanaan sebesar USD 100 juta. Secara resmi, komitmen ini diumumkan Anthony Tan, Group CEO dan Co-Founder Grab, di Jakarta. “Kami ingin mendukung Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, yang diinisiasi pemerintah,” ujar Anthony.
Pendanaan bagi startup dan technopreneur ini merupakan salah satu dari empat Master Plan 2020 Grab. Melalui pendanaan ini, Grab ingin mendorong semakin banyak masyarakat Indonesia yang beralih ke ekonomi digital. Langkah ini juga merupakan bentuk nyata untuk ikut mewujudkan ekonomi digital yang dicanangkan pemerintah.
Untuk program pendanaan ini, Grab akan fokus pada pendanaan investasi yang berdampak sosial, berupa pendanaan perusahaan-perusahaan yang berfokus pada peningkatan inklusi keuangan, di seluruh kota di Indonesia. Grab akan melihat dan memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki aspirasi social tinggi untuk didanai. Lebih ditekankan lagi pada industri layanan mobile dan teknologi yang memberikan layanan pada kota-kota kecil dan komunitas yang belum merasakan manfaat dari ekonomi digital.
Dengan pendanaan ini, diharapkan perusahaan-perusahaan terpilih dari startup dan technopreneur dapat terbantu dalam mempercepat proses penetrasi produknya ke pasar. Grab, selain menyediakan pendanaan, juga memberi bantuan teknis untuk itu. Termasuk di dalamnya, menyelenggarakan serangkaian program kewirausahaan, melalui kerjasama dengan para mitra terpilih. Meliputi institusi pendidikan dan organisasi kewirausahaan. Ada pula program mentoring dari eksekutif Grab bagi para technopreneur, tentang bagaimana mengembangkan rencana bisnis berkelanjutan yang memiliki tujuan sosial. (Baca: Ada 9 Ojek Online di Indonesia, Ini Perbandingan Tarif & Layanannya)
Master Plan 2020
Pendanaan bagi startup dan technopreneur itu merupakan satu dari tiga pilar Master Plan 2020 Grab 4 Indonesia, yang beberapa waktu lalu dicanangkan Grab dalam sebuah acara yang dihadiri Menkominfo Rudiantara dan Kepala BKPM Thomas Lembong. Yang lainnya adalah, menciptakan lapangan pekerjaan di bidang teknologi informasi dan meningkatkan SDM di Indonesia.
Untuk program yang satu ini, Grab menyatakan akan membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D) Center di Indonesia. Seiring dengan pembukaan R&D Center itu, Grab juga bersiap merekrut 150 IT engineer dalam dua tahun ke depan. R&D Center itu sendiri akan difokuskan untuk mengembangkan inovasi yang khusus ditujukan untuk Indonesia. Tentu saja di antaranya terkait dengan pengembangan layanan Grab, yang disesuaikan dengan algoritma baru terkait peraturan lalu lintas.
Nah, untuk itu, Grab mempersilahkan para sarjana teknik yang baru lulus dan memiliki minat dan keingintahuan yang besar terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat, untuk bergabung. Tentu saja para peminat akan melalui tahapan seleksi, yang bakal berlangsung di kampus, atau lewat pola kemitraan dengan perguruan-perguruan tinggi unggulan di bidang engineering.
Satu lagi yang menjadi pilar master plan 2020 ini adalah, memperluas akses terhadap pembayaran mobile dan kesempatan pembiayaan. Grab akan memperluas solusi pembayaran mbile melalui GrabPay Credits, opsi pembayaran non-tunai, dan solusi pembayaran dengan mitra, seperti Mandiri 3-cash.