ArenaLTE.com - GoFood, layanan pesan-antar makanan mendukung produksi dan distribusi makanan yang mengutamakan kebersihan. GoFood dan mitranya menetapkan standar tinggi sehingga diklaim bias menjadi andalan masyarakat Indonesia dalam memasuki tatanan baru yang memperketat protokol kebersihan dan kesehatan di tengah pandemi.

Standar tinggi yang ditetapkan GoFood sejak awal pandemi COVID-19 mengikuti “Pedoman Produksi dan Distribusi Makanan Olahan pada Masa Status Darurat Kesehatan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia” yang dicanangkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Pedoman tersebut mencakup aspek sanitasi, higienitas, dan kesehatan personel, serta pembatasan jarak fisik pada masa pandemi COVID-19. 

Di samping itu, standar GoFood bagi mitra merchant untuk menjaga kebersihan makanan juga sesuai dengan panduan dari World Health Organization (WHO), yaitu: (1) Penggunaan masker bagi seluruh karyawan; (2) Pengecekan suhu tubuh karyawan secara rutin; (3) Penggunaan segel pengaman (selotip atau kabel pengerat saat pengantaran); (4) Memberikan jarak antrian bagi para mitra driver dan pelanggan; (5) Sterilisasi area restoran dengan desinfektan secara berkala; (6) Menyediakan tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan bagi para karyawan dan mitra driver.

Sementara itu, mitra driver sebagai pengantar makanan juga diwajibkan mengukur suhu tubuh  dan melakukan desinfeksi kendaraan, di mana status kedua hal ini dapat dipantau oleh pelanggan melalui aplikasi Gojek. GoFood adalah layanan pesan-antar makanan pertama di Indonesia yang menyediakan fitur ini. 
Marsela Renata, Head of Marketing GoFood dalam konferensi pers bertema “Mitra merchant GoFood sudah memahami kebersihan dan higienitas sebagai hal yang mutlak diperhatikan untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Kami juga merancang kanal khusus ‘Pilihan Resto Higienis’ di aplikasi GoFood yang berisi daftar merchant yang telah menerapkan minimal tiga dari enam langkah utama keamanan makanan GoFood, yaitu penggunaan masker, pengukuran suhu tubuh dan penggunaan segel pengaman kemasan makanan, Mitra kami juga secara aktif mengirimkan dokumentasi foto sebagai persyaratan verifikasi dari tim GoFood dan akan ditambahkan secara bertahap ke kanal tersebut.” 

“Untuk memperkuat penerapan protokol keamanan dan kebersihan makanan yang ditegaskan sejak awal masa pandemi, GoFood telah membekali 50.000 outlet mitra UMKM dengan masker serta ribuan paket sanitasi dan keamanan makanan, seperti sejumlah hand sanitizer, sabun antiseptik, kantong belanja GoFood, serta segel pengaman kemasan,” tambah Marsela.

Di acara yang sama,  Emma Setyawati, S.Si., Apt., M.E. selaku Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah BPOM,  “Virus (corona) ini memang bukan foodborne disease - tidak ditularkan di makanan. BPOM coba mengelola untuk manajemen peredaran pangan agar makanan ini tetap aman. BPOM tidak sendiri, ada pihak lain, seperti produsen, distributor, dan jasa pengantaran. Banyak yang dilibatkan. Dari sana kami mengelolanya ke dalam Pedoman Produksi dan Distribusi Pangan Olahan. Buku ini bisa di download. Kemudian, yang dilakukan BPOM selanjutnya adalah tindak lanjut Buku ini. Misalnya, pertemuan video conference dengan banyak pihak, termasuk GoFood salah satunya; lalu memastikan bahwa selain keamanan pangan, namun gizinya harus tetap sesuai.” 

Selain protokol kebersihan, GoFood juga mengembangkan berbagi inovasi guna terus menjaga keamanan pada layanan pesan-antar makanan sebagai bagian dari tatanan  baru di tengah situasi pandemi, yaitu: Sebelumnya GoFood telah melakukan berbagai inisiatif untuk membantu mitra UMKM tetap berjualan di masa sulit ini melalui program bantuan yang berfokus pada: memaksimalkan pendapatan mitra merchant GoFood dengan program promosi; meringankan beban operasional dan pengeluaran merchant melalui distribusi paket sanitasi dan keamanan makanan dan voucher belanja bahan pokok; serta menjaga volume transaksi melalui berbagai inovasi baru.