ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Mahalnya biaya jasa analisa data di sosial media sering menjadi kendala bagi sebagian besar pelaku bisnis terutama UKM. Fenomena dan kebutuhan inilah yang mendorong startup karya anak bangsa GDILab (PT. Generasi Digital Internasional) untuk meluncurkan sebuah layanan bernama GDIAnalytics yang merupakan jasa analisa data sosial media Facebook, Twitter dan Instagram dengan paket harga yang murah dan penggunaan yang mudah.

Tak bisa dipungkiri lagi, media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram sudah menjadi penentu strategi pemasaran yang bisa membantu para pelaku bisnis untuk mengetahui apa yang sedang menjadi tren dan diinginkan oleh masyarakat banyak. Sudah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan, pelaku bisnis, UKM dan jenis usaha lainnya untuk selalu terlibat dan metode pemasaran media sosial.

Dengan milyaran penggunanya, facebook menjadi sarana untuk berbagi segala hal, termasuk berinteraksi dengan Fan Page sebuah brand atau produk. Begitu juga dengan Twitter yang juga menjadi sarana efektif bagi masyarakat untuk membicarakan suatu topik yang berkaitan dengan sebuah Brand atau produk, serta meng-update di dengan berita-berita terkini.

Sedangkan untuk Instagram, kini telah dimanfaatkan sebagai media berkampanye dengan menggunakan “hastag” tertentu dan bisa direspon oleh follower dengan mudah. Opini publik yang terbentuk melalui jejaring media sosial biasanya jujur, apa adanya dan tidak mengada-ada.

GDILAB GDIAnalyticsBerangkat dari fakta bahwa ketiga sosial media populer tersebut ternyata memiliki unstructured data, empat orang anak bangsa yaitu Billy Boen, Yopie Suryadi, Jefri Dinomo dan Masas Dani berinisiatif untuk mengolah big data dari Facebook, Twitter dan Instagram tersebut menjadi digital market insight yang dapat digunakan oleh brand dan para pelaku bisnis dalam menentukan strategi pemasaran mereka secara akurat dan efektif.

Mereka membentuk sebuah startup bernama GDILab (PT. Generasi Digital Internasional) dan sejak Desember 2013 menciptakan dan mengembangkan mesin pintar bernama “Genesis” (Generate Analysis) untuk mengolah Big Data dari Facebook, Twitter dan Instagram tersebut. Hingga akhirnya pada hari Jumat, 18 Maret 2016 produk analitik sosial media tersebut diluncurkan dengan nama GDIAnalytics.

GDIAnalytics sendiri merupakan perpaduan dari dua produk GDILab yang diciptakan sebelumnya yaitu Polaris dan Iris. Dan yang menarik yaitu kemudahan dalam menggunakan GDIAnalytics, karena GDIAnalytics bisa dibilang menjadi tools analitik pertama yang menjadi bagian dari layanan Software As a service (SaaS).

[caption id="attachment_17617" align="aligncenter" width="700"]GDILAB GDIAnalytics (ki-ka) BillyBoen (Co Founder GDILab), Gunawan Susanto (CEO IBM Indonesia), Roy Simangunsong (Country Head Twitter Indonesia), Tom Leetrakul (CEO&Founder Digital Associates, Co. Ltd.), Jefri Dinomo (Co-Founder DGILab)[/caption]

Cara Kerja GDIAnalytics


Billy Boen, Co-Founder GDILab ketika di temui ArenaLTE.com saat peluncuran GDIAnalytics di Cinemaxx Theater FX Sudirman, Jakarta mengungkapkan bahwa untuk bisa menggunakan layanan ini, caranya sangat mudah, cukup membayar biaya berlangganan 500ribu rupiah perbulan, pengguna sudah dapat memanfaatkan tools analisa data di sosial media ini. GDILab juga menyediakan metode pembayaran yang mudah Dengan Doku, Wallet, Paypal juga kartu kredit, M-Banking, ATM transfer hingga pembayaran melalui Alfamart.

Dengan tampilan dalam bentuk dashboard yang mudah dipahami, pengguna dapat memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan GDIAnalytics untuk mengetahui apa yang sedang jadi pembicaraan masyarakat di sosial media mengenai produk atau brand bersangkutan.

GDILAB GDIAnalyticsKita juga bisa mengukur performa buzzer di sosmed, siapa saja yang ikut mempromosikan kampanyae berikut lokasinya, serta mengukur efektifitas dan popularitas kampanye pemasaran di sosial media yang sudah dilakukan.

GDIAnalytics juga bisa menunjukkan jumlah interaksi yang terjadi dalam kurun waktu tertentu dan membantu mengetahui kapan waktu yang paling efektif untuk mejangkau audiens. Sehingga strategi pesaran dapat dilakukan dan dibentuk lebih akurat dan efektif untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh pelaku bisnis.

[caption id="attachment_17620" align="aligncenter" width="700"]GDILAB GDIAnalytics Billy Boen (Co-Founder GDILab)[/caption]

Bukan hanya mudah digunakan, Facebook, Twitter dan Instagram analytics monitoring Platform dari GDIAnalytis ini juga hemat biaya. Sehingga sebuah sitem analisa Big Data kini bukan hanya jadi milik enterprise dengan modal yang besar, UKM dan pelaku bisnis personal juga bisa melakukan analisa Big Data di sosial media dengan cara yang mudah dan biaya yang terjangkau.