ArenaLTE.com - Menyambut event tahunan Mobile World Congress, yang bakal digelar 28 Februari ini di Barcelona, Spanyol, Nokia bakal memamerkan Future X untuk 5G, yang menjadi dasar referensi baru dari  desain silicon dan dasar portofolio teknologi dan layanan 5G Nokia.
 
Portofolio ini terdiri dari suatu jaringan end-to-end penuh yang menghasilkan kapasitas data hingga tiga kali lebih banyak per lokasi seluler dan menurunkan total biaya operasi sebesar 30%, melalui otomatisasi berbasis kecerdasan buatan.
 
Karena itu, vendor asal Finlandia ini mengklaim Future X 5G mampu mendongkrak performa baseband yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itu dimungkinkan berkat terobosan chipset ReefShark Nokia. Chipset ReffShark juga mengurangi ukuran antena MIMO yang masif hingga 50%, meningkatkan pilihan penerapan, sekaligus mencapai pengurangan sebesar 64% dalam konsumsi daya unit baseband. Teknologi beamforming berbasis Machine Learning memungkinkan jaringan untuk “mengikuti” perangkat mobile dan memperluas jangkauan seluler, serta menyediakan kapasitas besar di mana pun dibutuhkan.
 
Jaringan Future X 5G merupakan jaringan yang dapat disesuaikan secara efisien untuk mengatasi traffic dan penciptaan layanan dan aplikasi baru yang konstan yang ditugaskan ke “slice” jaringan. Solusi core Nokia 5G, seperti Cloud Packet Core, menggabungkan konsep arsitektur cloud-native seperti fungsi jaringan dari disagregasi software, elemen software fungsional stateless dengan pemrosesan “state-efficient” dan layer data bersama, dengan jaringan cloud otomatis dan lifecycle manajemen yang dinamis. Hal ini akan memberikan kemampuan penyampaian layanan, kecepatan layanan dan efisiensi layanan operasional terbaik di kelasnya.

Memang, untuk mewujudkan potensi operasi 5G sepenuhnya, otomasi menjadi kuncinya. Nokia mengembangkan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin di seluruh jaringan ke lokasi seluler radio di manapun lokasi tersebut berada, dan meningkatkan kinerja dan operasi. Otomatisasi di atas infrastruktur cloud native Nokia juga bisa menghasilkan penghematan operasional sekitar 30%. Nokia mengadopsi budaya arsitektur terbuka untuk memungkinkan pelanggan mengakses serta mendapakan mamfaat dari intelijen jaringan di dalam jaringan mereka.

5G nokia
 
 “Nokia telah mengambil pendekatan holistik melalui portofolio Future X 5G-nya untuk mendorong kinerja yang dibutuhkan oleh aplikasi 5G. Dengan begitu luasnya keahlian teknologi dan layanan perusahaan, Nokia berada dalam posisi yang unik untuk mengoptimalkan jalur operator menuju 5G," ujar Stéphane Téral, Executive Director, Research and Analysis, IHS Markit.
 
Sementara itu di lain kesempatan, Marc Rouanne, President of Mobile Networks di Nokia, mengatakan,  "Dengan portofolio Future X 5G,  Nokia menghadirkan data jaringan dan intelijen jaringan bagi para pelanggan kami untuk bersama-sama memprogram dan menyesuaikan teknologi pembelajaran mesin dan otomatisasi yang dijalankan pada teknologi silikon baru kami.” Ia menambahkan,  arsitektur Future X yang diciptakan dari hasil penelitian Nokia Bell Labs memungkinkan untuk mengkombinasikan keahlian-keahlian di dalam Nokia, dalam hal IP, Optics, RF, software dan silikon in-house yang inovatif. “Kami kini berharap dapat memberikan kemampuan dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya yang memungkinkan pelanggan kami untuk mentransformasikan penawaran layanan mereka ke 5G," papar Marc.

Portofolio Future X 5G Nokia

- Nokia 5G New Radio: Sebuah software radio, berdasarkan standar 3GPP 5G New Radio Release 15

- Nokia AirScale Radio Access: Cara modular untuk membangun jaringan akses radio yang memberikan layanan dengan kapasitas, penyesuaian, serta latensi dan konektivitas yang terdepan di pasaran yang hampir tak terbatas. Di tahun 2018, Nokia akan memperkenalkan lebih dari 20 produk dan fitur baru dengan radio yang software-nya dapat di-upgrade, termasuk produk berbasis ReefShark, dan modul sistem AirScale outdoor terkecil yang pernah ada, yang semuanya dimaksudkan untuk membuat peluncuran layanan 5G menjadi lebih cepat dan mudah sekaligus mengurangi total biaya kepemilikan.

- Antena aktif 5G AirScale Nokia: Ideal untuk memenuhi kebutuhan aplikasi 5G yang memerlukan dukungan mobilitas, cakupan area yang luas, kecepatan throughput multi-gigabit dan latensi milidetik. Produk antena baru mencakup Adaptive Antenna MIMO AirScale masif untuk 5G dan LTE, sebuah portofolio radio head dengan teknologi 5G, serta Compact Active Antenna dual-band baru yang menangani semua skenario penerapan operator.

- Nokia’s 5G Small Cells: Mengembangkan portofolio small cell berbasis LTE yang terkemuka milik Nokia, 5G Small Cells baru untuk dalam dan luar ruangan tersusun rapat, mudah diterapkan, serta melengkapi jaringan makro 5G.

- Nokia 5G Anyhaul:   Portofolio ini dikembangkan untuk era 5G dengan peningkatan kemampuan otomatisasi SDN dan pembaruan produk untuk Microwave, IP Routing, Optical Networking, dan Next Gen PON, yang semuanya mendukung migrasi akses radio dan fungsi packet core ke arsitektur cloud.

- Nokia 5G Core: Cloud-native packet core Nokia mendukung control plane dan user plane yang terpisah dan menawarkan kemampuan penerapan tervirtualisasi maupun fisik yang baru, termasuk platform yang dibangun dengan processor FP4 yang terkemuka di industri milik Nokia. Pendekatan Nokia terhadap core 5G mencakup dukungan untuk teknologi jaringan nirkabel dan fixed, yang memastikan penyampaian layanan terkonvergensi. Portofolio core ini dilengkapi dengan peluncuran register 5G untuk memungkinkan pengelolaan langganan pada jaringan 5G.

Nokia Massive Scale Access: Melengkapi 5G new radio dengan solusi fiber, DSL, kabel dan Wireless PON. Portofolio akses end-to-end memungkinkan penyedia layanan untuk menghubungkan lebih banyak orang secara lebih cepat, dengan menggunakan teknologi akses yang paling sesuai dengan kasus pengguna.