Perpindahan konstan antara satu pekerjaan ke pekerjaan lain, berarti para pekerja tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang pekerjaan yang mereka lakukan, di saat yang sama, perpindahan antar satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menambah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Multi-tasking adalah hal yang sulit untuk dihindari saat ini. Hasil studi mengemukakan bahwa peran-peran professional di suatu perusahaan menjadi lebih bervariasi dan kompleks. Para pekerja secara efektif melakukan satu pekerjaan yang sebelumnya dapat dibagi-bagi ke dalam dua sampai tiga jenis pekerjaan, dan hal inilah yang membuat multi-tasking tidak dapat dihindari. Riset IDC menunjukan bahwa tren ini ramai dilakukan oleh generasi muda, khususnya para pekerja professional.
Tahap pertama adalah membuka jalan bagi generasi multi-tasking yang terbaru, yaitu multi-tasking 2.0, dengan membuat tempat kerja masa kini yang mendukung berbagai jenis pekerjaan dengan teknologi mumpuni. Dari perspektif teknologi, hal ini berarti memastikan ketentuan-ketentuan perangkat keras yang dinamis dapat ditangani dengan beragam permintaan aplikasi prosesor yang dibuka pada saat yang bersamaan, dan memfasilitasi perpindahan yang mulus diantaranya.
Untuk itu, perancang hardware Lenovo menyematkan teknologi seperti Intel Turbo Boost Technology 2.0 pada desainnya, untuk memampukan perangkat meningkatkan performa grafis dan prosesor ketika mendapatkan beban kerja yang menuntut performa lebih tinggi.
Lenovo juga memiliki teknologi Lenovo Vantage, seperangkat program utilitas yang dapat membantu memfasilitasi proses multi-tasking secara otomatis dengan mengatur pengaturan PC untuk memenuhi kebutuhan pengguna pada waktu tertentu. Contohnya, ketika pengguna membaca dokumen yang panjang, Lenovo Vantage akan mengubah pengaturan tampilan PC untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, sebelum mengembalikannya pada pengaturan yang lebih intensif-prosesor ketika pengguna memulai membuat presentasi atau menyimpan video.
Beberapa perangkat tambahan dapat memberikan pengaruh besar pada setiap dan keseluruhan produktivitas pekerja dalam lingkungan multi-tasking 2.0. Dengan perangkat tambahan seperti menggunakan dua monitor dibandingkan satu, atau menghubungkan monitor lebih besar dengan laptop, dapat membantu meningkatkan produktivitas.
Menggunakan headset untuk melakukan panggilan suara tanpa membutuhkan tangan pengguna (untuk memegang telepon) adalah komponen penting untuk lingkungan kerja multi-tasking 2.0, serta dapat meningkatkan produktivitas hingga 43%.
Kecepatan, serta kemampuan untuk bekerja tanpa menunggu penyesuaian teknologi, merupakan elemen penting lain dari multi-tasking 2.0. Bisnis harus mempertimbangkan berinvestasi pada dock Thunderbolt 2 yang memampukan kecepatan hingga delapan kali lebih cepat dibandingkan dengan USB 3.0, serta menawarkan video bandwith empat kali lebih besar dibandingkan dengan HDMI 1.4, meningkatkan kecepatan interaksi antara perangkat peripheral dan end-point secara signifikan, meningkatkan produktivitas lebih jauh.
Menyeimbangkan Faktor Desain Ergonomis
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang menggunakan komputer saat bekerja memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap musculoskeletal disorder (MSI). Semakin sering mereka menggunakan komputer, semakin besar resikonya. MSI dan cedera lain dapat berdampak pada absen berkepanjangan dan penurunan signifikan pada produktivitas.
Investasi pada teknologi yang memaparkan cahaya biru yang rendah membantu menjaga standar ergonomis yang sehat ketika multi-tasking, dengan mengurangi ketegangan pada mata. Ketika digunakan berbarengan dengan keyboard yang kenyamanannya telah tersertifikasi, lingkungan end-point akan meningkat pengalaman ergonomisnya, dan monitor stand yang membantu pekerja menjaga postur sehat dengan memampukan mereka menyesuaikan sudut pengelihatan mereka pada layar.