ArenaLTE.com - Data Newzoo, Games and Esports Analyticals and Market Research menunjukan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-17 dari 50 negara di seluruh dunia dari segi transaksi industri gaming.

Walaupun berada di peringkat ke-17, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar akan pertumbuhan industri gaming, mengingat pertumbuhan industri tersebut yang mencapai 40% pada tahun 2018.

Penetrasi jaringan internet di seluruh Indonesia yang semakin meningkat dengan pesat juga membuat potensi industri ini semakin potensial untuk digarap.

Momentum ini dimanfaatkan oleh Link aja untuk menggelar event eSport LinkAja Festival game online Free Fire yang bertajuk Free Fire LinkAja City Series di Jakarta pada Agustus lalu.

Baru-baru ini, Lomba Free Fire LinkAja City Series kedua kembali di gelar di Gandroeng Coffee, Yogyakarta.

Dengan konsep serupa seperti sebelumnya, ajang kumpul komunitas pecinta game Free Fire ini bertujuan untuk merangkul para komunitas pencinta game online sekaligus memperkenalkan kemudahan transaksi nontunai dalam pembelian voucher elektronik di aplikasi LinkAja.



Edward Kilian Suwignyo, Direktur Pemasaran LinkAja mengungkapkan bahwa hadirnya LinkAja untuk kedua kalinya di pertandingan Game Free Fire di Yogyakarta ini  membuktikan keseriusan kami dalam menggarap ekosistem digital di Indonesia pada berbagai komunitas yang ada.

“Komunitas game online Free Fire yang berjumlah puluhan ribu orang merupakan pasar strategis bagi LinkAja untuk mempermudah akses para gamer dalam pembelian voucher game online melalui aplikasi LinkAja”, jelasnya.

“Harapan ke depannya, kemudahan transaksi nontunai ini dapat diikuti oleh berbagai komunitas pecinta game online lainnya di seluruh Indonesia, sehingga agenda kami dalam mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dapat tercapai.”

Acara di Jogja ini merupakan lanjutan dari Free Fire LinkAja City Series yang diadakan di Jakarta beberapa waktu lalu. 288 tim turut berkompetisi di Jogja, dengan masing-masing tim beranggotakan 4 orang, yang berkompetisi secara online dan menghasilkan 144 tim terpilih yang selanjutnya bertarung secara offline.

Setelah sukses diadakan di Jakarta dan Yogyakarta, Bandung akan menjadi tempai selanjutnya bagi rangkaian acara ini.