ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Foxconn dikenal karena dominasinya sebagai manufaktur oursourcing di sektor 3C (Computer, Communication, and Consumer-electronics), terutama setelah memproduksi iPhone dan iPad. Kualitas tinggi telah menjadi standard yang tidak bisa dikompromi sehingga dipercaya oleh berbagai perusahaan kelas dunia. Perusahaan yang didirikan oleh Terry Gou pada 1974 ini mengungkapkan memiliki keunggulan model bisnis eCMMS dan budaya Foxconnian – sebutan untuk karyawan yang bekerja di Foxconn - yang unik.
eCMMS adalah singkatan dari e-enabled Components, Modules, Moves and Services. Ini adalah model bisnis one stop shopping vertikal yang mengintegrasikan kemampuan mekanik, listrik, dan optik sekaligus. Ini mencakup solusi mulai dari pencetakan, perkakas, bagian mekanis, komponen, modul, sistem perakitan, desain, manufaktur, pemeliharaan, logistik, dan lain-lain.
Melalui model bisnis eCMMS ini, mereka mengklaim tidak hanya menjadi manufaktur 3C terbesar di dunia, tetapi juga di waktu yang sama memiliki rantai pasokan (supply chain) terpendek. Foxconn juga mengklaim sebagai perusahaan pertama yang menggunakan teknologi CNC untuk produksi yang meliputi lebih dari 80.000 mesin.
Kerangka pengembangan teknologi Foxconn saat ini diklaim mencakup seluruh spektrum teknologi. Mereka memproduksi berbagai jenis perangkat dari seperti wearable, smartphone, tablet, notebook, komputer desktop, TV portable, papan tulis digital, signage digital, kendaraan listrik, dan robot.
Proses Pembuatan Smartphone di Foxconn
Foxconn dikenal sebagai produsen untuk smartphone maupun tablet populer seperti iPhone, iPad, Amazon Kindle, Sony Xperia, dan sebagianya. Mereka juga memproduksi beberapa perangkat smartphone yang terlibat dalam pengembangan sejak awal.
Perusahaan mengungkapkan telah menerapkan standard kualitas level tinggi dalam memproduksi setiap perangkat. Sebagai contoh saat memproduksi smartphone InFocus, proses desainnya body-nya dibuat dengan keahlian yang presisi memakai logam dengan 8 CNC process.
“Proses ini digunakan di sektor manufaktur yang melibatkan penggunaan komputer untuk mengontrol peralatan mesin (computer numeric control) yang mencakup internal structure & processing, antenna structure processing, screen structure processing, 3D side hoe machining, 360 drilling Qieja, structure end milling, dan overall polishing process. Semuanya dilakukan dengan ketelitian tingkat tingggi menggunakan teknologi mutakhir,” ungkap Terry Gou, CEO Foxconn.
Hal yang sama dilakukan pada produksi iPhone. Namun prosesnya lebih rumit lagi karena tiap komponennya didatangkan dari berbagai Negara, kemudian disatukan dan dirakit di pabrik Foxconn sebelum diedarkan ke seluruh dunia.
Memperkuat Sumber Daya Dengan Robot
Sebagai upaya untuk meningkatkan teknologi otonom demi kelancaran produksi, Foxconn belum lama ini mengaplikasikan robot. Sempat muncul isu penggunaan robot ini untuk menggantikan tenaga kerja manusia. Namun perusahaan berdalih peran manusia tak akan bisa tergantikan robot, terutama yang menyangkut kemampuan otak.
Karena pekerjaan yang mengandalkan robot adalah yang sifatnya monoton dan hanya mengandalkan fisik. Perusahaan menggunakan robot untuk mengurangi tugas yang sifatnya repetitive atau berulang-ulang yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan manusia.
Sehingga dengan adanya bantuan robot ini, maka pekerja manusia bisa lebih fokus ke bagian manufaktur lain seperti riset dan pengembangan (R&D) dan kontrol kualitas. Dengan kata lain, Foxconn akan terus memanfaatkan tenaga robot otonom dan kekuatan manusia untuk bersinergi dalam operasi manufaktur sehingga baik kualitas maupun kuantitas produksi bisa meningkat secara signifikan.