ArenaLTE.com - Sejak puluhan tahun yang lalu, sistem teknologi komputer dan jaringan data yang dikenal sebagai Information Technology (IT) dan industrial control system (ICS) atau proses kendali operasional yang sering dikenal sebagai Operation Technology (OT) merupakan sistem terpisah yang bekerja masing-masing dalam sebuah organisasi juga perusahaan.
 
Dan di era ekonomi digital dimana tren transformasi digital perusahaan terjadi kini semuanya berubah. Lalu sebenarnya apa itu Operational Technology (OT)?
 
Chin Beng YUE, Regional Sales Director, APAC (Global & Regional Accounts, OT Business) Fortinet dalam acara Fortinet media briefing di The Westin Resort Nusa Dua Bali (24/7) mengungkapkan bahwa IT dan OT merupakan sistem yang sudah lama ada di organisasi maupun perusahaan namun keduanya beroperasi secara terpisah.
 
“Biasanya Operational technology (OT) itu terkait dengan “safety” (keselamatan kerja) sedangkan Information Technology (IT) terkait dengan “security” (keamanan data)”, jelasnya.
 
Dalam pengertian dasar, sistem IT berkaitan dengan transmisi, jaringan, penyimpanan dan keamanan data sistem IT biasanya terkait dengan efek finansial bagi perusahaan dan organisasi.
 
Sedangkan sistem OT berbeda, karena biasanya fokus pada proses kendali fisik seperti kinerja mesin juga sistem operasional yang berdampak pada efek fisik dari organisasi seperti proses produksi dan lingkungan produksi hingga keselamatan kerja. Dan biasanya OT ini tidak terkoneksi dengan jaringan internet atau yang dikenal sebagai “air gap”.
 
Resiko konvergensi IT dan OT
 
Namun perkembangan terbaru industri 4.0 dimana kompetisi ekonomi digital menuntut perusahaan untuk lebih produktif dan efisien di era pasar digital, mengharuskan kedua sistem tradisional IT dan OT yang terpisah ini harus terintegrasi dan saling terhubung.
 
Banyak industri mulai tumbuh dengan transformasi digital yang mengintegrasi jaringan dan komunikasi digital kedalam sistem Operational Technology (OT) dengan menerapkan inovasi teknologi terbaru seperti Industri Internet of Things (IioT) dengan berbagai perangkat pintar dan sensor pintar yang melakukan otomatisasi.


 
Konvergensi antara IT dan OT ini bukan tanpa resiko, kini para penjahat siber juga sudah mulai mengincar OT ICS ini sebagai target serangan siber untuk mendapatkan kendali pada sistem operasional atau bahkan perangkat yang terkoneksi.
 
Dalam penelitiannya, The Fortinet 2019 Operational Technology Security Trends Report menemukan bahwa resiko ancaman serangan siber terhadap sektor Operational Technology (OT) ini meningkat seiring dengan transformasi digital industry 4.0 yang saling terkoneksi internet dan menghubungkan sistem OT dengan sistem IT.
 
Hal ini tentu akan memberikan dampak fisik yang membahayakan bagi perusahaan, apalagi jika berkaitan dengan infrastruktur penting yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti organisasi milik pemerintah.
 
Karena keamanan lingkungan OT bukan hanya perlindungan terhadap aset saja tapi juga perlindungan terhadap sumber daya dan infrastruktur penting bagi masyarakat banyak seperti energi, listrik, air, gas, transportasi, smart city dan sarana publik lainnya.


 
Menurut Edwin Liem, Indonesia Country Manager Fortinet, pada era industry 4.0 konvergensi dimana IT dan OT yang saling terkoneksi tidak bisa dihindari dengan penerapan industry internet of things (IIoT), ini merupakan tuntutan peningkatan produktifitas dan efisiensi bisnis di era transformasi digital.

“Oleh karena itulah, Fortinet hadirkan solusi keamanan untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi IT dan OT. Dengan mengadopsi dan menerapkan pendekatan strategis komprehensif yang menyederhanakan solusi konvergensi antara OT dan IT,” jelasnya.