ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Menjajaki 10 tahun keberadaannya di industri e-commerce, telah memberikan pelajaran yang cukup berharga bagi OLX. Bercerita dari awal keberadaannya di Indonesia yang penuh persaingan, serta perubahan nama dari Toko Bagus menjadi OLX bukan usaha terakhir perusahaan untuk maju. Pembaruan fitur promosi dan pengembangan aplikasi mobile, menjadi usaha yang akan difokuskan perusahaan pada 2016 agar pengguna tetap nyaman bertransaksi.

“Kecepatan barang laku adalah kunci utama pertumbuhan OLX. Bahkan, sebesar 50% pengguna OLX selalu kembali setiap bulannya dan mempercayakan barang lain untuk dijual lagi di OLX,” jelas Daniel Tumiwa, Chief Executive Officer OLX Indonesia, di sela perayaan 1Dekade perusahaan di Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Ia mengungkapkan, tercatat lebih dari 3 miliar halaman telah dikunjungi dan lebih dari 4 juta iklan dibuat oleh para penggunanya setiap bulan. Peranan mobile diungkapkannya juga memiliki porsi besar dalam perkembangan perusahaan, karena hampir 90% kunjungan berasal dari perangkat tersebut dan 65% adalah platform Android.

Beranjak dari catatan tersebut, perusahaan menjelaskan telah memberikan tampilan menu yang lebih segar dalam aplikasi, salah satunya adalah tampilan listing iklan yang lebih informatif. Selain itu, ada penambahan fitur promosi yang lebih komplit, seperti fasilitas top up saldo yang lebih banyak. Salah satunya adalah transfer ATM dari beberapa akun bank, sistem internet banking, hingga kartu kredit.

Sementara itu Edward Kilian Suwignyo, Chief Marketing Officer OLX Indonesia, menjelaskan untuk mengoptimalkan produk penjualan, fitur promosi memang perlu dilakukan. "Pengguna bisa memanfaatkan fitur latar produk yang dijual, seperti halnya strip merah untuk menandakan produk istimewa, latar kuning prioritas, sundul iklan agar tetap teratas dalam listing, serta latar untuk masuk dalam produk top listing,” ujarnya.

Penambahan fitur ini diungkapkan Edward adalah untuk memberikan penilaian tesendiri terhadap produk yang dijual seller.”Biasanya, produk yang dijual dengan warna latar tersendiri akan memiliki nilai harga yang lebih mahal, seperti halnya strip istimewa biasanya lebih mahal IDR 300 hingga IDR 400 ribu,” jelasnya.

Namun, Edward menjelaskan bahwa sistem konvensional cash on delivery (COD) yang diterapkan perusahaan dianggap masih lebih aman untuk transaksi. Padahal, beberapa situs e-commerce lain sudah menerapkan sistem keamanan berlapis, tak sedikit yang menggunakan RekBer (rekening bersama) untuk lebih memudahkan transaksi.

“Rekber tidak selalu memberikan keamanan, penipuan itu ada dimana-mana. Hanya karena online sedang high, maka semua dihubungkan kearah sana. COD adalah cara yang paling nyaman bagi pengguna, karena bertemu langsung bisa langsung untuk cek produk,” jelas Edward.