ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Di bulan September lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg membuat beberapa isyarat bahwa Facebook akan memperkuas popularitasnya dengan “like button” dan tidak menambahkan pilihan opsi "dislike" karena menuai protes. Tapi menggantinya dengan membuat lebih berempati, bisa mengungkapkan kesedihan dan emosi lainnya, lewat fitur baru Facebook Reactions.

Facebook Reactions merupakan satu set baru yang terdiri dari enam emoji yang akan ditempatkan di samping original thumbs-up agar pengguna bisa cepat merespon dengan citarasa cinta, tawa, kebahagiaan, shock, sedih dan marah. Konsep ini mengingatkan pada Path. Layanan jejaring sosial yang populer di Indonesia ini sejak 2011 telah menerapkan model ini. Pada setiap status di Path, kita bisa memberi reaksi berupa menyukai (berbentuk ikon love), tersenyum, sedih, tertawa, dan kaget.

Jika fitur reaksi di Path sudah sejak lama bisa dinikmati semua orang, Facebook Reactions ini akan dicoba secara terbatar. Fitur popup emoji ini diluncurkan terlebih dahulu secara terbatas di Spanyol dan Irlandia, sebelum nantinya diputuskan untuk disebarkan ke seluruh dunia. Alasan dipilihnya kedua negara untuk pengujian Facebook Reactions, diungkapkan Adam Mosseri, Facebook’s director of product  karena redua negara memiliki basis pengguna yang sebagian besar di dalam negeri tanpa jaringan teman internasional yang luas. "Sehingga mereka bekerja lebih baik sebagai kelompok uji tertutup. Jika Irlandia menggunakan bahasa Inggris, maka Spanyol dipilih karena memungkinkan uji Facebook di luar pengguna non-Inggris,” ujar Adam sebagaimana dilansir dari TechCrunch.

[caption id="attachment_7120" align="aligncenter" width="743"]Facebook Reactions Facebook Reactions[/caption]

Facebook Reactions bekerja cukup sederhana. Pada ponsel, emoji akan muncul ketika Anda menyentuh tombol seperti pada layar; pada desktop Reactions akan muncul ketika Anda membawa mouse atau klik di atasnya.

Langkah Facebook untuk menambahkan emoji berasal dari tantangan yang berbeda dan tren terkait perkembangan di jejaring sosial.  Ada permintaan dasar dari pengguna untuk membuat Facebook memberikan lebih dari sekedar layanan seperti saat ini. Kadang-kadang hanya ‘acungan jempol’ tidak memberi respon yang diinginkan.

Selain itu, ponsel dipandang sebagai platform default bagi banyak pengguna Facebook. Sehingga fakta bahwa beberapa orang tidak ingin menghabiskan waktu membuat tanggapan di luar handset mobile merupakan hal penting untuk mengatasi untuk diperhatikan. Jejaringan sosial banyak bergantung pada ponsel untuk keterlibatan pengguna.

Mosseri mengatakan, "Mengetik di ponsel mungkin sulit dalam kondisi tertentu dan ini adalah cara yang lebih mudah daripada menemukan stiker atau emoji untuk menanggapi sebuah feed.” Menawarkan emoji yang berbeda berarti bahwa Facebook akan mulai memperhitungkan dan menunjukkan respon-respon yang berbeda. Seperti hari ini Anda melihat berapa banyak orang dan yang menyukai posting, sekarang Anda akan melihat mana orang menyukai, sedih dan sebagainya.

Untuk pemilik publisher dan pemilik fanpage, mereka bisa membuat pengumpulan data Facebook Reactions melalui analisis dashboard. Jadi, manajer media sosial dapat memantau reaksi atas posting tertentu. Mereka akan dapat sekarang mendapatkan data yang lebih rinci tentang bagaimana orang-orang emosional menanggapi konten di jaringan sosial. Hal ini tentu saja membantu Facebook dalam bermain yang lebih besar untuk menjual iklan dan hanya menyediakan konten yang lebih relevan bagi pengguna.