ArenaLTE.com - Media sosial seperti Facebook memang sekarang menjadi multiguna, bukan hanya untuk mengabarkan tentang status, posisi dan membagikan foto maupun video penggunanya. Situs ini pun kerap digunakan untuk hiburan, politik dan interaksi sosial. Tak sedikit pengguna memiliki agenda sendiri untuk meningkatkan nilai ‘jual’ diri melalui Facebook.
Penggunaan Facebook dalam ragam cara oleh pengguna, teramat disayangkan perusahaan karena tidak melalui proses mengikuti aturan yang diterapkan. Sehingga sebuah keputusan baru dianggap perlu dilakukan Facebook untuk mengatasi hal ini. Keputusan tersebut adalah menghadirkan fitur yang dianggap penting dan diambil atau dilakukan berdasarkan penilaian banyak pengguna.
Media sosial ini menerbitkan fitur baru yang diambil berdasarkan keputusan suara terbanyak penggunanya, seperti sebuah polling penilaian. Fitur baru Facebook ini dianggap sebagai fitur yang bisa mengubah pola tingkah, terutama para pejabat atau lembaga Pemerintah lokal dan nasional terpilih mereka dengan memberikan hak suara atau penilaian langsung.
Facebook menamakan fitur ini sebagai fitur aksi komunitas, tersimpan dalam tombol support. Tindakan komunitas akan memungkinkan pengguna untuk menambahkan judul, deskripsi dan gambar, serta menandai lembaga atau pejabat Pemerintah terkait hal yang diinformasikan atau apapun dalam bentuk seperti sebuah petisi dari banyak masyarakat atau pengguna.
Semakin banyak pengguna yang menekan tombol support, maka akan kemungkinan petisi menjadi viral atau banyak dibincangkan. Setiap aksi komunitas akan memiliki umpan diskusi sendiri yang mencakup dukungan atau hal lainnya dalam sebuah kolom komentar. Hal ini bisa juga dilakukan untuk penggalangan dana, mengatur acara dan menjadikannya sebagai kampanye reputasi seorang.
Setiap pengguna akan dapat melihat berapa banyak dukungan di balik aksi komunitas ini, namun nama-nama tersebut tidaka akan terlihat kecuali bagi pengguna yang sudah terhubung dalam kontak atau seorang tokoh politik yang cukup populer.