Menurut data terbaru, hampir satu dari lima SMB menjadi korban ancaman keamanan eksternal dalam dua tahun terakhir sementara hampir setengah atau 44% percaya bahwa mereka bisa menghadapi ancaman siber dalam 12 bulan ke depan.
Tantangan bagi banyak SMB adalah bahwa mereka tidak memiliki sumber daya, anggaran, atau pengetahuan untuk menangani dengan tepat ancaman siber.
Oleh karena itu, ESET, pengembang software keamanan data berkantor pusat di Slovakia, resmi meluncurkan fitur terbaru mereka yaitu ESET Cloud Administrator yang cocok bagi perusahaan dengan skala Small Medium Business (SMB).
Technical Consultant, PT Prosperita - ESET Indonesia, Yudhi Kukuh dalam keterangannya mengungkapkan bahwa SMB memerlukan solusi keamanan yang handal dan ringan agar tidak membebani kinerja perangkat dan proses bisnis mereka. Selain itu, biaya juga merupakan pertimbangan utama, mereka menginginkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka dengan harga terjangkau.
Dicirikan sebagai 'kendali jarak jauh terpusat', ESET Cloud Administrator adalah konsol manajemen berbasis cloud yang memungkinkan pengelolaan produk keamanan ESET secara terpusat.
Sebagai layanan yang dihosting oleh cloud, ESET Cloud Administrator menawarkan kepada SMB layanan yang nyaman, tanpa kerumitan, yang memungkinkan untuk terhubung ke dan dari perangkat atau lokasi apa pun.
Antarmuka intuitif dan penyebaran titik akhir yang sederhana memungkinkan karyawan yang bertanggung jawab untuk Teknologi Informasi (TI) dapat mengelola keamanan perusahaan tanpa perlu keahlian TI yang ekstensif.
Selain penerapan dan manajemen, ESET Cloud Administrator juga memberikan laporan untuk insiden keamanan dan kinerja keseluruhan produk keamanan ESET yang dipasang di dalam jaringan perusahaan.
Dengan ESET Cloud Administrator, tidak diperlukan instalasi server manajemen. Perangkat ini siap digunakan out of the box dan solusi ini juga di-upgrade tanpa memerlukan input dari administrator, sehingga meminimalkan gangguan pada bisnis.
Dengan ESET Cloud Administrator, biaya untuk pos TI dapat dipangkas karena tidak memerlukan infrastruktur server untuk antivirus. Otomatis tidak perlu membeli dan melakukan pemeliharaan perangkat keras.
){kind=link}