ArenaLTE.com - Pengisian tenaga baterai nirkabel atau wirelless charging, memang menjadi produk inovatif yang paling menguntungkan. Melalui sistem kerjanya secara nirkabel tanpa terhubung secara fisik langsung oleh perangkat, memudahkan sistem pengisian perangkat di mana pun berada dalam jarak tertentu. Namun ada yang lebih inovatif, sebuah perangkat kembangan perusahaan Energous mampu mengisi banyak baterai perangkat yang memiliki dukungan teknologi wireless charging secara langsung.

Energous merupakan perusahan teknologi baru yang berada si San Jose, Amerika Serikat. Perusahaannya mengklaim telah menemukan sebuah teknologi baru yang dapat mengisi daya perangkat secara nirkabel, seperti smartphone dalam jarak 15 kaki dengan kekuatan pemancara untuk transfer energi sebesar 20W. Kabarnya, teknologi yang digunakan untuk charging sudah masuk dalam teknologi charging 2.0 secara nirkabel.

Perangkat kembangan Energous menggunakan sistem frekuensi radio (RF) untuk mengisi ulang perangkat atau smartphone yang mendukung wireless charging. Perusahaan juga sudah melisensikan produk kembangannya yang disebut WattUp. Perangkat ini akan menjadi induk untuk dipasangkan dengan listrik, kemudian pemancar energinya akan bekerja mengisi daya perangkat lain yang ada disekitarannya untuk ditransfer daya pengisian.

Dan kabarnya, produsen smartphone baru Vivo telah melakukan kerjasama dengan Energous. Langkah yang dilakukan dua perusahaan diungkapkan untuk mengekplorasi penggunaan teknologi Wireless Charging 2.0 kembanggannya. Belum dijelaskan kerjasama ini untuk menggunakan teknologi Energous atau sekedar kerjasama bisnis bundling perangkat.

"Sebagai pengguna, kami sangat bergantung pada smartphone kami setiap hari, dan baterai mereka yang menguras adalah titik rasa menjengkelkan dan dirasakan banyak konsumen. Vivo mencari WattUp untuk memberikan solusi yang mengurangi masalah kecemasan baterai yang ada saat ini, karena ia menawarkan berbagai manfaat dibandingkan teknologi generasi pertama, sambil memberi konsumen utilitas yang jauh lebih besar dengan perangkat mereka. "- Stephen R. Rizzone, presiden dan CEO, Energous Corporation.