"Perusahaan rintisan di Indonesia ini butuh 3C dari pemerintah dan pemodal besar agar bisa berkembang dengan baik. Tiga C itu adalah commitment, colaboration, dan confidence," ujar praktisi telekomunikasi Johnny Swandi Sjam di sela perayaan HUT ke-5 IndoTelko.com di Jakarta, Kamis (15/12).
Pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Indosat tersebut menambahkan, di era digital sekarang ini, isu akses ke capital atau commerce tak lagi menjadi hal utama bagi pemain startup jika 3C dari pemerintah dan perusahaan besar bisa didapat. Karena dengan adanya 3C berupa komitmen dari mitra yang mempercayai, adanya kolaborasi dengan pihak lain membuka jaringan, serta confidence dalam eksekusi, maka sebuah startup bisa lebih survive dalam menghadapi persaingan.
Senada dengan Johnny, Pendiri Indonesia IoT Forum Teguh Prasetya mengakui kolaborasi memang dibutuhkan dalam membangun ekosistem startup dan ekonomi digital di Tanah Air. "Konsep pentahelix yang melibatkan akademisi, bisnis, community, pemerintah, dan media harus berjalan beriringan agar kita maju serentak untuk menang di era Internet of Things (IoT) nantinya," jelas Teguh.
Baca juga:
* Mewujudkan Mimpi Gerakan Nasional 1000 StartUp Digital Indonesia
* Penetrasi Pitalebar Untuk Dukung Perkembangan Startup Digital di Indonesia
* 5 Alasan Utama Membangun Startup di Negara Berkembang
Menurut Teguh, IoT adalah tren digital yang patut diantisipasi oleh semua pihak, termasuk para pelaku startup. Agar memunculkan berbagai solusi tepat guna yang berbasis internet. Untuk membangun ekosistem ini pula, membutuhkan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak.