Konsep desain ponsel lipat OPPO yang diperlihatkan saat itu lebih identik dengan Huawei Mate X daripada Samsung Galaxy Fold karena mekanisme lipatnya.
Jika layar Galaxy fold dilipat menutup kedalam sementara desain lipat OPPO dan Huawei Mate X justru dilipat keluar dan menjadi bagian luar lipatan.
Namun konsep desain awal ponsel lipat Oppo ini batal diproduksi, karena menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto respon kebutuhan pasar terhadap ponsel dengan layar lipat belum banyak.
Bahkan menurutnya jika diproduksi dan dipasarkan maka ponsel berlayar lipat seperti ini akan memiliki banderol harga yang sangat mahal.
Meskipun terkesan di-cancel, ternyata pengembangan ponsel lipat OPPO masih terus berlanjut. Baru-baru ini beredar kabar OPPO resmi mendapatkan paten desain ponsel layar lipat terbaru mereka.
Sangat berbeda dengan desain konsep ponsel layar lipat OPPO sebelumnya, paten desain ponsel layar lipat OPPO yang didapat dari World Intellectual Property Office (WIPO) ini hadir dengan desain lebih menarik.
Konsep layarnya tetap melipat keluar dengan lekukan melingkar tanpa engsel, yang membedakan adalah lipatannya kali ini sempurna, tanpa menyisakan bingkai tebal di sisi layar saat ponsel dilipat untuk meletakkan komponen kamera.
Fitur paling spektakuler pada desain ponsel lipat OPPO kali ini adalah hadirnya kamera pop-up sehingga memungkinkan tampilan layar penuh dengan bezel sangat tipis. Dengan desain pop-up, ada kemungkinan bahwa kamera bisa digunakan dalam format dilipat dan tidak dilipat.
Konsel desain ini masih dalam bentuk prototype dan belum ada informasi resmi apakah konsep desain ponsel lipat oppo ini akan diproduksi atau tidak. Namun sebagai gambaran harganya, Huawei dan Samsung masing-masing mematok harga di kisaran USD2.000 dollar atau sekitar IDR27 jutaan.
