ArenaLTE.com - Para ilmuwan telah menemukan detektor yang super sensitif pada smartphone, yang mampu mengukur perubahan gravitasi dalam hitungan menit. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan jurnal Nature, para peneliti dari University of Glasgow menjelaskan bagaimana mereka melakukan adaptasi dengan teknologi yang murah dan secara luas tersedia untuk membuat gravimeter kecil tapi kuat untuk pertama kalinya.

Fitur ini disebut sebagai gravimeter portabel dan dapat diaplikasikan untuk pemantauan kondisi gunung berapi, survei lingkungan, dan eksplorasi minyak. Detektor dibangun di University's James Watt Nanofabrication Centre, yang merupakan hasil kerjasama antara Sekolah Fisika dan Astronomi (Lembaga gravitasi Research) dan Sekolah Teknik (Listrik & Nanoscale).

Dikutip dari Cellular-news.com (5/4/2016), Gravimeters berjalan dengan mengukur medan gravitasi Bumi. Meskipun perangkat ini telah tersedia secara komersial selama puluhan tahun, dan sering digunakan dalam industri minyak dan gas untuk menemukan deposit bahan bakar fosil, namun penerapannya terbatas, karena biaya operasional yang mahal dan ukuran fisik yang besar.

Temuan gravimeter yang menggunakan media smartphone ini diberi label 'Wee-g.’ Teknologi ini mengandalkan micro-electromechanical systems (MEMS) yang memang terdapat pada sensor akselerometer di smartphone. Tim peneliti menggunakan perangkat mereka untuk mengukur pasang surut Bumi dari ruang bangunan ruang bawah tanah Universitas Kelvin.

Banyak orang yang akrab dengan gagasan bahwa tarikan gravitasi bulan mempengaruhi pasang dari laut planet dan lautan, tapi bulan dan matahari juga mengerahkan efek halus pada kerak bumi, efek yang dikenal sebagai 'Earth tides'. Tarikan matahari dan bulan menggantikan kerak, menciptakan ekspansi yang sangat sedikit dan kontraksi dari planet sekitar 40 cm.

"Salah satu faktor yang memisahkan gravimeter dari akselerometer sederhana adalah stabilitas, yang memungkinkan pengguna untuk memantau variasi gravitasi selama beberapa hari-minggu. Kami menggunakan sistem Wee-g untuk memantau pasang surut Bumi di bawah permukaan kota Glasgow selama beberapa hari , dan hasil kami selaras dengan variasi gravitasi model yang diramalkan,” ujar Dr Giles Hammond dari University's School of Physics and Astronomy di Glasgow.