ArenaLTE.com - Meski masih asing di Indonesia, teknologi self driving sudah kerap kita dengar, tapi itu untuk model di kendaraan roda empat alias mobil. Bagaimana dengan self driving di kendaraan kelas berat seperti truk atau disebut self driving truck? Secara teori tentu saja bisa, tapi ada konsekuensi dan risiko. Seperti yang dilakukan perusahaan asal Jerman Daimler Mercedes Benz yang telah menguji coba sebuah truk yang bisa mengemudi secara otomatis (self driving) untuk pertama kalinya pada 2 Oktober 2015.
Soal uji menguji self driving truck yang dilakukan Daimler tak tanggung-tanggung, yakni langsung di jalan tol selatan Jerman. Truk besutan Daimler ini tentu bukan sembarang truk, melainkan sudah disokong beragam teknologi cerdas, termasuk radar, kamera, dan regulator kecepatan aktif yang bisa bekerja tanpa dikendalikan manusia. Meski begitu, pengendara tetap harus berada di kursi pengemudi jika ingin mengambil alih kemudi self driving truck.
Percobaan tersebut dilakukkan menggunakan tipe kendaraan Mercedes-Benz Actros, dilengkapi sistem cerdas “Jalan Raya Pilot”, saat berjalan sejauh 14 km di jalan tol A8, dengan pengemudi di kursi kemudi namun tangan supir tidak memegang setir. Meski begitu, jika cuaca buruk atau marka jalan tidak jelas, sistem akan meminta sopir mengambil alih dengan kontrol sinyal suara dan visual. Jika pengemudi tidak merespons, truk dengan teknologi self driving truck akan berhenti otomatis.
Sebelumnya, Daimer juga menluncurkan sistem yang sama pada bulan Mei, di negara bagian AS Nevada, dengan kendaraan ikonik mereka Hoover Dam, dalam perjalanan satu jam dari Las Vegas. Truk konsep yang dinamakan Freighliner Inspiration Truck ini dilengkapid engan sistem intelligent Highway Pilot untuk kemudi otomatisnya.
Sistem ini sama seperti yang dikembangkan Daimler untuk mobil penumpang Mercedes Benz. Sebelum diuji di jalanan Nevada, sistem ini sudah mengalami pengujian awal sepanjang kurang lebih 16.000 km di sebuah sirkuit khusus di Jerman. Sistem Highway Pilot memiliki radar dan kamera stereo untuk mengawasi keadaan di depannya sepanjang 240 meter. Kedua sensor tersebut dapat mempengaruhi sistem pintar lainnya, seperti Cruise Control, Lane keeping, dan Collition preventing (pencegah tabrakan).
Daimler, sebagai pemegang merek Freightliner, Fuso, Mercedes Benz, dan Western Star sudah lama mengembangkan truk kargo yang dapat dijalankan secara otomatis. Daimler dikenal sebagai pembuat kendaraan kargo terbesar di kawasan Amerika Utara.