ArenaLTE.com - Hacker tidak akan pernah berhenti mencari peluang sekecil apa pun untuk dieksploitasi dan mencari keuntungan, belakangan di dunia kejahatan siber muncul metode baru pencurian data pada ponsel yang sedang diisi ulang, disebut sebagai Juice Jacking. Bagaimana Juice Jacking bekerja dan seperti apa cara penanggulangannya.
 
Ketika sedang liburan, pastinya banyak aktivitas foto dan sosial media menggunakan smartphone dan menghabiskan energi baterainya. Kegiatan isi ulang baterai di tempat umum jadi pilihan dan kita sering menggunakan tempat isi ulang baterai (charger) tersebut di berbagai tempat-tempat wisata atau ruang publik seperti kafe, bandara, stasiun, dan lain-lain.
 
Namun ternyata mengisi ulang baterai (Charging) smartphone atau gadget tidak seramah dan seaman yang kita kira, karena ada sebuah teknik baru yang diberi nama Juice Jacking yang mampu meretas gadget melalui USB yang biasa kita gunakan untuk mengisi ulang.
 

juice-jacking

Apa itu Juice Jacking ?

Semua perangkat smartphone membutuhkan power supply yang menggunakan kabel yang sama dengan koneksi data. Dengan kata lain, kabel yang digunakan untuk mengisi ulang baterai di ponsel Anda adalah kabel yang sama digunakan untuk mentransfer dan menyinkronkan data.
 
Data/power pada kabel yang sama, menjadi jalan bagi peretas untuk masuk dan mendapatkan akses ke ponsel selama proses pengisian, memanfaatkan USB kabel data/power untuk mengakses data telepon dan/atau menyuntikkan kode berbahaya ke perangkat, teknik ini dikenal sebagai Juice Jacking. Pencurian data dengan metode ini telah menjadi ancaman terbesar bagi pengguna gadget di mana pun mereka berada setiap kali mengisi ulang baterai.
 
Director Marketing PT Prosperita – ESET Indonesia Chrissie Maryanto menanggapi bahaya Juice Jacking menyampaikan: “Juice Jacking saat ini belum populer didengar, dan seringkali diabaikan, tapi tidak ada salahnya sejak jauh hari mempersiapkan diri dengan melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari smartphone terpapar oleh aktivitas ilegal berbahaya dengan tujuan mengakses data-data berharga dalam ponsel. Selain itu malware juga dapat masuk dengan mudah ke dalam perangkat yang sudah direntas.”