ArenaLTE.com - Di era serba internet sekarang ini dimana hampir setiap orang beraktivitas secara online, jumlah data pribadi yang dibagikan di internet terus bertambah. Parahnya, kaspersky Lab baru-baru ini menemukan bahwa satu dari tiga (32,3%) konsumen tidak tahu bagaimana cara melindungi privasi online mereka.

Ketidakberdayaan terhadap masalah privasi digital ini, yang disebut sebagai keletihan privasi (privacy fatigue), sering kali mengarah pada membagikan informasi secara berlebihan di jejaring sosial dan mengabaikan risiko keamanan. Hal ini merupakan sasaran empuk penjahat siber.

Menurut survei Kaspersky Lab baru-baru ini, hampir satu dari lima (17%) telah melihat informasi pribadi tentang diri mereka atau anggota keluarga yang seharusnya tidak berada dalam domain publik. Ini meningkat hampir seperempat (22,3%) di antara orang-orang yang memiliki anak di bawah 18 tahun.

Faktanya, beberapa orang percaya bahwa mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan pelanggaran privasi. Sepertiga (32,3%) tidak tahu bagaimana mereka dapat sepenuhnya melindungi privasi online dan satu dari sepuluh (13%) telah kehilangan semangat tentang bagaimana mereka dapat lebih meningkatkan privasinya.

Ketidakberdayaan terhadap masalah privasi seperti itu juga telah mempengaruhi perilaku online masyarakat. Seperlima (19%) tidak melakukan upaya ekstra, seperti membersihkan riwayat penelusuran secara rutin atau menggunakan add-on khusus untuk memblokir fitur pelacakan online demi mengamankan privasi saat menjelajahi internet dari perangkat mereka.

Sikap apatis yang berlangsung selama ini dapat menyebabkan masalah yang cukup besar. Saat ini, ada banyak kejahatan dunia maya yang dipersiapkan untuk memanfaatkan privasi orang lain dan mendapat keuntungan dengan memanipulasi informasi pribadi pengguna.

Untuk mengamankan privasi digital Anda, Kaspersky Lab merekomendasikan beberapa langkah sederhana untuk diikuti sebagai berikut: