Tapi pada kenyataannya, smartphone dengan layar 4-inchi ini terus memberikan feedback positif bagi Apple. Bahkan sulit untuk menemukan smartphone ini di toko-toko elektronik. Melakukan pre-order lewat Apple.com pun juga berarti harus menanti selama dua minggu sebelum proses pengiriman dimulai.
iPhone SE memang sebuah fenomena baru di dunia smartphone. Dengan mengembalikan layar kecil, serta harga yang lebih murah, versi 16GB Rp5,2 jutaan, sementara 64 GB Rp 6,5 jutaan, membuat semua orang gemas ingin memilikinya.
Namun di balik kesuksesan iPhone SE, ada hal negatif yang menyertainya. Para pengguna lewat situs komunitas untuk para pemilik perangkat Apple menyebutkan bahwa iPhone SE memiliki masalah dengan kualitas audio yang dihasilkan oleh aksesoris dengan dukungan Bluetooth. Tampaknya masalah ini berpengaruh pada headset dan earpiece Bluetooth. Selain itu, problem juga muncul saat iPhone SE dihubungkan dengan speaker-speaker di dalam mobil, tentunya dengan menggunakan Bluetooth.
Gangguan yang dimaksud pada iPhone SE adalah kualitas suara yang terdistorsi saat melakukan panggilan telepon, navigasi suara GPS, serta panggilan video FaceTime. Sementara untuk streaming musik tidak ada masalah. Dikabarkan bahwa tim teknisi Apple telah mengetahui hal ini dan sedang menjalankan proses untuk perbaikan. Permasalahan tersebut kian kentara saat iPhone SE dikoneksikan (pairing) dengan speaker mobil yang memanfaatkan jalur Bluetooth. Suara audio keluaran dari iPhone SE terdengar tak lazim sebagai suara musik, melainkan suara robot.
Masalah pada iPhone sebetulnya tidak hanya terjadi sekali ini saja. Di bulan Oktober tahun lalu, saat iOS 8 diluncurkan, masalah yang sama juga terjadi, yaitu kualitas suara pada sistem audio mobil saat dihubungkan dengan Bluetooth. Hal ini kemudian diatasi dengan adanya update iOS 8.1
