ArenaLTE.com - Asus mulai memperluas jangkauan radarnya. Setelah sukses merambah pasar dengan seri berbasis prosesor Intel, kini sang vendor langsung tancap gas menjajaki koordinat baru yang belum tersentuh. Kali ini perusahaan menampilkan Asus Zenfone 2 Laser ZE500KG yang diperkuat prosesor Qualcomm Snapdragon 410. Yups, inilah strategi baru Asus dengan menempa keluarga baru dalam garis keturunan Zenfone Laser.

Keluarga baru  Zenfone Laser adalah lini produk yang diperkuat prosesor Qualcomm Snapdragon Series. Asus mengklaim jika Asus Zenfone 2 Laser ZE500KG akan mengisi pasar yang sebelumnya belum tergarap oleh lini produk Asus Zenfone 2. Nah, review Asus Zenfone 2 Laser kami akan mengungkap perbedaan dua saudara beda jantung ini.

Desain

Meski tidak identik, Asus Zenfone 2 Laser ZE500KG (layar 5 inci) dengan saudaranya Zenfone 2 ZE551ML (layar 5,5 ini) sama-sama menganut concentric circle design khas Zenfone. Hanya saja dimensi Asus Zenfone 2 Laser sudah dipangkas menyesuaikan layar yang mengalami reduksi 0,5 inci. Tapi saya justru merasa lebih nyaman memegang Asus Zenfone 2 Laser dengan satu tangan karena bentuknya lebih ringkas dan kompak.

Di sektor depan, smartphone ini lebih mirip dengan Zenfone 5. Tapi bezel pada Asus Zenfone 2 Laser lebih tipis dan memiliki rasio antara bodi dan layar yang lebih baik sekitar 70%. Asus edisi baru ini menempatkan tombol power di sepertiga bagian atas bodi belakang, tepatnya di bawah kamera utama. Tetap nyaman dan efisien, karena saya masih bisa mengaksesnya dengan jari telunjuk.

Kualitas casingnya berkualitas tinggi dipadukan lis solid berkomposisi logam. Di Bodi belakang ergonomis dengan lengkungan menyesuaikan kontur tangan. Berbeda dengan Asus Zenfone 2, smartphone ini tak menerapkan desain semi unibodi. Yups, baterai Zenfone 2 Laser bertipe removable sementara Zenfone 2 tak bisa dicabut dari bodi.

Display

featureArenaLTE--6Zenfone 2 Laser menanamkan layar sentuh kapasitif berdiagonal 5 inci dengan resolusi 1280x720 piksel. Kerapatan pikselnya sekitar 294 ppi dengan tingkat kecerahan 400nits. Dari pengamatan saya, gambar yang terpancar pada layar terlihat jernih, detil dan tajam. Memiliki viewing angle yang baik karena displaynya berbasis IPS LCD. Gambar tetap optimal meski dilihat dalam kondisi miring.

Demi memperkuat sektor display, smartphone ini mengadopsi Corning Gorilla Glass 4 yang ketangguhannya sudah teruji. Saya sedikit penasaran, beberapa material keras seperti ujung kunci, beberapa benda bersudut menyiku dan tajam saya coba goreskan ke layar. Hasilnya benar-benar terbukti lho, layarnya tak menyisakan goresan atau bekas sedikit pun.

Tekanan atau goresan yang saya berikan memang tak terlalu ekstrim. Namun jika itu saya lakukan pada ponsel lain pada umumnya, layarnya jelas akan baret-baret. Sekedar sharing saja, material anti gores sekelas Gorilla Glass 4 ini lebih banyak ditemukan pada smartphone high end lho.

Layar Asus Zenfone 2 Laser sudah bisa mendukung sampai 10 titik sentuhan dengan jari secara bersamaan. Saya juga menguju Glove Hand Mode pada sensor sentuhnya. Ternyata memang kita bisa mengoperasikan smartphone secara optimal meski menggunakan satung tangan. Buat bikers seperti saya, sangat bermanfaat lantaran sering memakai sarung tangan untuk menghindari terik matahari. Waktu respon sentuhnya pun terbilang cepat dan mulus.

OS & Antarmuka

[gallery td_select_gallery_slide="slide" ids="7488,7487"]
Pengguna Asus tentu sudah akrab dengan antarmuka custom perusahaan asal Taiwan ini. Nah, Asus Zenfone 2 Laser menanamkan Asus ZenUI 2.0 di atas platform Android Lollipop 5.0.2. Secara kosmetik maupun user experience dibuat berbeda dari native Android. Menurut saya, antarmuka Asus salah satu yang terbaik yang pernah saya temukan pada OS Android.

Kita bisa menyesuaikan koleksi tema dalam tampilan, warna, screensaver, icon sesuai selera. Bisa didownload dari galeri tema atau dari internet. Pada antarmuka ini, Asus mempersembahkan ZenMotion untuk mempermudah kita sebagai pengguna. Dengan fitur ini, kita bisa membuka aplikasi secara langsung dengan membuat huruf di layar smartphone yang terkunci.

Membentuk huruf ‘C’ saya bisa membuka kamera sementara membentuk huruf ‘V’ kita bisa langsung mengakses dialer. ZenMotion ini juga menawarkan penguncian dan pembukaan layar menggunakan fitur "double tap to wake". Saat saya ketuk layar dua kali, maka kunci layar terbuka. Saat dalam kondisi aktif saya ketuk layar lagi, maka ponsel akan mengunci.

ZenUI juga menyediakan SnapView yang bisa membuat dua user, memisahkan data pribadi di satu akun dan membiarkan akun lain untuk keperluan lebih umum. Anak saya pun bisa nyaman meminjam smartphone ini karena sudah menyediakan Kids Mode. Kita bisa menyaring aplikasi mana saja yang boleh dipakai. Juga mengatur waktu pemakaian sang anak. Terakhir, One Hand Operation Mode buat mempermudah pengoperasian dengan satu tangan dimana layar tampil lebih kompak dan mudah diakses jari.

Kamera

P_19700305_172318 P_19700306_144833 P_19700306_144920 P_19700306_145304 P_19700306_162552Asus Zenfone 2 Laser ZE500KG menyisipkan lensa berkekuatan 8MP, f/2.0 yang ditunjang Laser Auto Focus, teknologi Asus Pixel Master dan dual LED flash. Sementara untuk sektor depan perusahaan menyematkan kamera selfie dengan resolusi 5MP serta dengan aperture f/2.0  dan 850 wide angle.

Hasil kameranya cukup berkualitas dengan tangkapan cahaya yang sangat baik. Dalam kondisi gelap pun bisa tetap maksimal berkat aperture f/2.0. Dukungan Blue Glass Filter yang disematkan di smartphone ini sepertinya memang bisa membuat warna melalui Pixel Master jadi lebih akurat dan natural. Laser autofokusnya pun membuat jepretan terasa lebih akurat dan cepat.

Untuk selfie, kamera depan Asus Zenfone 2 Laser bisa mendapatkan hasil foto dengan viewing angle lebar dan luas. Oh ya, kamera ponsel ini bisa merekam video MPEG-4 dengan kualitas full HD 1080p at 30fps lho. Dan ternyata laser auto fokusnya masih bisa bekerja meski kita tengah merekam video. Hasilnya pun cukup optimal karena sudah didukung video stabilization.

Multimedia

Screenshot_1970-03-06-16-27-46
Sektor ini juga menjadi senjata Asus menjaring peminat. Asus menyediakan Music player buatan sendiri dengan antarmuka simpel namun terlihat atraktif. Di bagian equalizernya saya mendapati pilihan yang cukup lengkap ada sekitar 9 preset serta custom yang bisa kita buat sendiri. Terdapat juga fitur bass boost dan surround sound.

Untuk menyesuaikan keluaran suara dengan kuping pengguna, Asus Zenfone 2 Laser dibekali dengan software Audio Wizard 2.0 dari ICEPower yang akan menyesuaikan mode suara sesuai dengan kondisi lingkungan. Audio Wizard menyediakan 6 buah mode yang terdiri dari smart mode, music mode, movie mode, recording mode, gaming mode dan speech mode.

Nah, bagaimana kualitas audionya? Ternyata speakernya bisa memancarkan suara bermutu dengan perpaduan bass dan treble yang optimal. Sayang, menurut saya suara dari speakernya kurang keras dan bertenaga meski sudah diatur pada volume maksimal. Selebihnya smartphone ini menyediakann pemutar video standar dan radio FM untuk hiburan tambahan.

Fitur

Fitur AsusAsus menawarkan ‘bloatware’ yang melimpah. Entahlah, namun menurut saya memang ada yang bermanfaat namun ada pula sebagian yang hanya memberatkan dan membebani memori. Ada aplikasi Air Link terdiri dari Remote Link, PC Link, Share Link dan Party Link untuk menghubungkan perangkat ASUS Zenfone 2 Laser kita dengan perangkat lainya.

Beberapa aplikasi yang bisa ditemukan dalam Asus Zenfone 2 Laser antara lain Asus Cover, Auto-start Manager, Data Transer, Flashlight, LiveWater (live wallpaper), Mini Movie, Mirror, Omlet Chan, PhotoCollage, ZenCircle hingga Zentalk.

Performa

Asus Zenfone 2 Laser menjajaki jalur berbeda dari pendahulunya berbasis prosesor Intel. Seri ini mengandalkan chipset quad core Qualcomm Snapdragon 410 berclockspeed 1.2 GHz. Arsitekturnya ARM Cortex-A53 64-bit yang ditandem GPU Adreno 306 dengan clockspeed 400 MHz. Dukungan RAM 2GB memberikan energi tambahan buat prosesornya.

Secara performa sebenarnya tak terlalu jauh berbeda dengan Zenfone 2 versi paling bawah. Standar. Prosesornya mampu berakselerasi dengan baik namun jika sudah menjalankan aktivitas multi tasking atau gaming berbobot tinggi akan sedikit melambat.

Asus Zenfone 2 Laser yang saya uji mengantongi memori internal 16 GB namun yang tersedia untuk menyimpan data hanya 10,36GB. Tapi saya tak terlalu kuatir kehabisan kuota memori, karena smartphone ini juga sudah menyisipkan slot microSD hingga 128 GB.  Asus juga menyediakan WebStorage sebesar 5GB yang dapat digunakan secara cuma-cuma selamanya.

Soal baterai, kita akan menemukan sebuah produk removable yang berkapasitas 2070 mAh. Dalam pengujian kami, baterai bisa bertahan hingga 10 jam untuk ativitas yang terus menerus seperti chatting, memutar musik dan utak-atik aplikasi. Untuk membantu menghemat pemakaian baterai sebaiknya manfaatkan Asus Power Saver dan fitur Smart Saving, Optimized Mode, Ultra Power Saving Mode atau Customized Mode.

Konektivitas

Fitur DUal SIM AsusSangat disayangkan karena tak ditemukan jaringan 4G LTE dalam smartphone ini. Kita hanya bisa menikmati koneksi melalui jaringan GSM quad band dan WCDMA quad band. Untuk konektvitas standar, Asus ZenFone 2 Laser dilengkapi Wifi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, Bluetooth dan Android Hotspot.

Asus Zenfone 2 Laser mendukung dua slot micro SIM card berfitur dual standby. Lebih dari itu saya menemukan jika port micro USB-nya tak hanya berfungsi sebagai port isi daya (charging) tapi juga bisa dipakai menghubungkan dengan USB OTG (On The Go). Dengan USB OTG, kita bisa menghubungkan media penyimpanan portable seperti flashdisk atau memory card reader langsung ke smartphone.

Kesimpulan

Zenfone 2 Laser mencoba menawarkan pilihan baru buat pengguna yang ingin alternatif lain dari Asus. Masih menawarkan kinerja yang sama dengan fitur nyaris seragam, diferensiasi paling jelas terlihat di sektor prosesor yang menggunakan Qualcomm Snapdragon 410. Sudah bukan rahasia jika selama ini Asus lebih intens menelurkan produk berbasis chipset Intel.

Asus memposisikan produk ini untukmengisi pasar yang belum tergarap lini produk Zenfone 2 (berbasis Intel). Tapi ternyata di pasaran, smartphone ini bisa bersaing dengan rival dari merek lain.  Patut ditunggu respon pasar serta langkah Asus selanjutnya di masa mendatang. Setidaknya strategi baru ini patut diapresiasi.