Vendor asal Cupertino, California, AS ini disebut-sebut tengah membangun anak perusahaan di sektor green energy yakni Apple Energy. Ide pendirian anak perusahaan ini untuk menjual kelebihan dari output energi terbarukan yang dihasilkan perusahaan pembuat iPhone dan iPad ini. Rencananya, Apple telah mengumumkan untuk membuat proyek pembangkit listrik tenaga surya (solar cell) 521 megawatt di dunia. Mereka akan menggunakan semua energi terbarukan ini sebagai sumber energi dari data center, kantor dan juga Apple Store.
[caption id="attachment_22090" align="aligncenter" width="650"]
![Apple Solar Farm ok](https://static.arenalte.com/uploads/2016/06/Apple-Solar-Farm-ok.jpg)
Selain itu, Apple juga akan melakukan investasi green energy pada pembangkit listri tenaga air, biogas, dan panas bumi. Dan jika mereka tidak bisa menghasilkan energi bersih sendiri, maka mereka berencana untuk membeli energi terbarukan. Apple menyebutkan, mereka berhasil menyediakan listrik untuk 93 persen energi yang mereka gunakan di seluruh dunia.
Dengan semua investasi yang Apple lakukan di energi terbarukan, tidak tertutup kemungkinan, mereka akan menghasilkan listrik lebih dari yang mereka perlukan di masa depan. Apple dapat mendapatkan penghasilan ekstra dengan menjual kelebihan listrik ini ke perusahaan-perusahaan listrik secara grosir sebelum listrik ini kembali di jual ke konsumen.
Salah satu toko Apple (Apple Store) yang mengumumkan akan menggunakan energi terbarukan adalah yang berada di Singapura. Apple Store ini dikabarkan akan menggunakan energi terbarikan secara penuh. Bila uji coba di Singapura sukses, maka penerapan energi terbarukan akan dilakukan bertahap ke Apple Store di negara lain.
Untuk proyek energi terbarukan berbasis sinar matahari, Apple menjalin kerja sama dengan Sunseap Group, perusahaan penyedia energi bersih terbesar di Singapura. Sunseap akan menyediakan energi yang akan diperoleh dari panel surya yang diletakkan di atas atap 800 unit bangunan.