ArenaLTE.com - Daripada terus tergantung pada pihak ketiga, Apple memutuskan sudah saatnya melepas ketergantungan itu.  Hal itu diwujudkan dengan langkah mengakuisisi sebagian besar kepemilikan pada bisnis modem Intel Corp –divisi yang memproduksi modem. Nilai akusisi itu mencapai US$1 miliar, atau setara dengan Rp14 triliun rupiah.
 
Apple nampaknya kapok dengan masalah yang pernah dihadapi, menyangkut kerjasama dengan pihak ketiga ini. Masalah yang kerap mengganjal langkah dan rencana bisnis mereka. Terutama ketika Apple hendak beranjak ke era 5G. Mereka ketanggor masalah dengan pasokan modem 5G untuk lini produk iPhone 5G mereka.
 
Pertama soal cekcok Apple dengan partner tradisional mereka, Qualcomm. Kedua perusahaan terlibat sengketa berkepanjangan, yang membuat Apple tak mungkin meminta Qualcomm menyediakan modem 5G –padahal Qualcomm sudah memiliki modem Snapdragon 50X. Itu yang membuat Apple beralih ke Intel, yang meminta perusahaan itu mengembangkan modem 5G sesuai dengan permintaan Apple. Namun, ternyata Intel tak sanggup memenuhi proyek itu. Akibatnya, rencana peluncuran iPhone 5G Apple harus tertunda. Yang akibatnya lagi, Apple tertinggal dari pesaing dalam perlombaan smartphone 5G.
 
Kini Apple mengambil langkah strategis, dengan mengambil alih kepemilikan bisnis modem Intel. Akuisisi itu meliputi pengambil alihan 2.200 karyawan Intel, yang kini bekerja untuk Apple. Selain juga kepemilikan 17 ribu paten wireless, peralatan dan hak kekayaan intelektual lain. Dengan langkah strategis ini, Apple memastikan memegang kontrol penuh dalam roadmap 5G mereka.
 
Ini kabar baik bagi penggemar Apple, khususnya di negara di mana 5G sudah diimplementasikan, seperti di Amerika sendiri, Eropa, Korea Selatan, Jepang. Dengan memiliki divisi produksi modem 5G sendiri, Apple dapat mengejar ketinggalan. Itu artinya lagi, rencana Apple untuk segera merilis iPhone 5G pada 2020 mendatang, dapat terealisasi.