Nada Kita adalah aplikasi streaming musik ekslusif untuk pasar Indonesia. Kini, aplikasi ini memberi kesempatan bagi merek-merek yang ada di Indonesia untuk terhubung dengan pengguna, yang disebut Brand Channels.

Fitur Baru ini dicakup dalam penawaran Nada Kita untuk Brand. Pada Desember 2017, Nada Kita telah digunakan oleh lebih dari 2 juta anak muda Indonesia, karena musik adalah salah satu dari 3 aktivitas yang paling sering dilakukan di ponsel mereka menurut sebuah laporan baru-baru ini dari jakpat.

Nada Kita Untuk Brand telah bekerja dengan berbagai merek termasuk SPC Mobile, Evercoss, Lazada, dan Smartfren.

"Kami sangat bangga denfan apa yang telah kami capai dalam waktu kurang dari satu tahun tanpa anggaran sebesar pesaing multinasional kami. " kata Con Raso, Direktur Pelaksana Tuned Global dan pemilik bersama Nada Kita.

Aplikasi Musik gratis Nada Kita benar-benar unik untuk Indonesia. Nada Kita menyasar penikmat musik sehari-hari secara luas, yang biasanya mendengarkan siaran radio lokal.

"Kami menggabungkan apa yang terbaik dari radio-yaitu kemudahan- dan yang terbaik dari digital -yaitu interaktif dan personal," jelas Graham Head, Kepala Bagian Pengalaman Pengguna Nada Kita.

Aplikasi ini didanai oleh brand, yang ingin memanfaatkan ledakan streaming musik saat ini dan untuk berkomunikasi bahasa musik yang sana dengan pelanggan milenial mereka.

"Menggunakan musik dalam strategi pemasaran anda biasanya selalu rumit, mahal dan sulit diukur, karena itulah kami menciptakan Nada Kita Brand Channels," tambah Con Raso.

Brand Channels adalah halaman khusus di aplikasi Nada Kita, yang memungkinkan merek berkomunikasi lebih dalam dan langsung dengan penikmat musik. Dengan begini, musik kemudian dapat diintegrasikan dengan mudaj ke dalam kampanye global mereka.

Klien Nada Kita yaitu Smartfren ingin meningkatkan kesadaran akan rencana Musik Unlimited mereka dan mengarahkan traffic ke situs mereka, sehingga mereka memutuskan untuk menggunakan layanan iklan audio dan Branded Nix musik Nada Kita untuk menyebarkan informasi.

"Kami sangat senang bisa mencapai 13 persen Click Through Rate ( CTR ), Sementara kampanye display bisa mendorong CTR 1-2 persen," kata Con.

"Hal inu bisa menjadi pemutar balik keadaan bagi brand dan pemasar, dan saya yakin ini adalah arah pemasaran mobile ke depannya," pungkas Con Raso.