Aplikasi yang pertama dikenalkan pada ajang acara Worldwide Developer Conference (WWDC) Apple di Sans Farnsisco, pada Juni lalu ini memang diklaim akan banyak disenangi pengguna. Pasalnya, pihak perusahaan mengungkapkan bahwa aplikasi Move to iOS menyediakan layanan migrasi konten yang lebih aman, dan memungkinkan pengiriman tersimpan lebih baik.
Pihak perusahaan mengklaim bahwa pengiriman atau transfer kontak, history pesan, foto, video, bookmark Web, akun e-mail, kalender, walpaper, dan kumpulan lagu lainnya, akan lebih mudah terkirim dan tersimpan dalam sistem aplikasi ‘Move to iOS’ tersebut.
Namun sayang, aplikasi gratis yang telah tersedia di layanan aplikasi Play Store ini, bukannya mendapat sambutan baik, tetapi justru banyak mendapat kecaman dari banyak pengguna Android. Tak sedikit yang mengungkapkan bahwa Google diharapkan untuk menarik aplikasi tersebut.
Banyak komentar pedas yang di berikan oleh pengguna Android, melalui kolom komentar penilaian aplikasi yang disediakan Google.”Saya lebih suka di tembak di wajah daripada beralih kelingkungan yang terkendali dan tertutup,” jelas salah satu pengguna Android dalam kolom komentar penilaian. Seperti dilansir dari laman Daily Mail, Jumat (18/9/2015).
Beberapa pengguna Android juga memberikan komentar dan alasan, kenapa ‘Move to iOS’ harus ditarik keluar dari Play Store. Alasan itu adalah, karena untuk aplikasi gratis yang ada di Android disarankan untuk di-download kembali melalui Apps Store. Sedangkan untuk aplikasi berbayar yang ada, maka aplikasi akan dimasukkan dalam list daftar di iTune untuk disarankan membeli kembali oleh pengguna.
[caption id="attachment_5545" align="aligncenter" width="650"]
Beragam komentar di Play Store[/caption]
Sepertinya rayuan Apple melalui kemudahan transfer file dari perangkat Android ke iOS 9, sepertinya memang tidak berhasil. Pangsa pasarnya yang hanya tumbuh sekira 18 persen harus diterima baik oleh Apple. Dan untuk diketahui, perusahaan asal Amerika ini tercatat telah menjual sebanyak 61,2 juta perangkat hingga awal 2015, namun angka tersebut masih jauh dibanding dengan Android yang memiliki pangsa pasar hingga 78 persen secara global.
