Survei Accenture pada tahun ini menunjukkan, 87% perusahaan di Indonesia melirik AI dan menurut survai MGI, teknologi saat ini berpotensi mengotomatisasi sekitar setengah dari kegiatan kerja di negara ekonomi terbesar di ASEAN, mengambil alih 52% dari semua kegiatan kerja di Indonesia.
Cheetah Mobile perusahaan internet mobile global yang beroperasi di Indonesia juga berupaya berbagi ilmu seputar AI dengan masyarakat setempat dengan menerapkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pada aplikasi yang populer digunakan oleh pengguna smartphone di Indonesia.
Beberapa aplikasi Cheetah Mobile paling populer di Indonesia, seperti, PhotoGrid, aplikasi photo editing No.1 dan Cheetah Keyboard, aplikasi personalisasi No.2, kini sudah didukung dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Beberapa aplikasi mobile populer lainnya dari Cheetah Mobile yaitu Clean Master, Security Master, CM Launcher, Doctor Battery dan Live.me.
Selain aplikasi utilitas, Cheetah Mobile juga memiliki aplikasi tayangan langsung sosial Live.me dan permainan kasual populer, seperti, Piano Tiles 2, Rolling Sky dan Arrow.io.
Cheetah Mobile mulai mengembangkan AI pada 2016 dan terus menerus melakukan pengembangan dan penyempurnaan di bidang kecerdasan buatan, speech recognition, real-time translation, deep learning tags, face recognition algorithm dan sebagainya.
Di tahun yang sama, Cheetah Mobile pun memutuskan untuk menerapkan teknologi kecerdasan buatan untuk mentransformasi aplikasi utilitas dan aplikasi berbasis kontennya. Contohnya pada aplikasi PhotoGrid, Style transfer dan facial recognition dari teknologi AI ada di balik sejumlah efek khusus.
Teknologi transfer gaya didukung AI juga diterapkan pada “Filter Venus”, fitur bagi pengguna untuk menggabungkan wajah mereka dengan berbagai tokoh wanita berwajah bak peri cantik.
Teknik AI lain, yang digunakan di sini, termasuk teknologi canggih pengenalan wajah untuk menerapkan filter animasi secara mulus di wajah pengguna.
Dengan teknologi deep learning, Cheetah Keyboard kini dapat menganalisis data dan “belajar” berdasarkan sekitar 2 miliar kata dan frase. Khusus untuk pengguna Indonesia, aplikasi ini terus memperluas skala “bahasa text pool”.
Sementara itu, CM Launcher menggunakan deep learning untuk menganalisis perilaku penggunaan dari waktu ke waktu untuk merekomendasikan tema yang dipersonalisasi kepada pengguna. Itu membantu pengguna mengenali tema unik, yang mewakili kepribadian mereka.
Perusahan aplikasi Live.me juga menerapkan tekonologi AI, real-time image recognition technology untuk mengenali, tag dan memfilter gambar tidak pantas, pornografi, kekerasan atau eksplisit atau tidak pantas.
Ketika memperkenalkan teknologi AI ini kepada rekan media di Cassis Kitchen Jakarta (30/11), Johnny Li, Vice President, Cheetah Mobile mengungkapkan jika Cheetah Mobile selalu mencari cara inovatif untuk menghadirkan pengalaman pengguna seluler lebih cerdas dan cepat. Cheetah Mobile akan terus meningkatkan platform teknologi berbasis AI.
Johnny Li, Vice President of Cheetah Mobile