ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Setelah berselisih hampir satu tahun di pengadilan, dua raksasa vendor telekomunikasi, Apple dan Ericsson telah mengumumkan kesepakatan lisensi paten. Kesepakatan ini sekaligus menandai berakhirnya sengketa paten antara keduanya. Di awal tahun ini, Apple menggugat Ericsson gara-gara persoalan paten teknologi 4G. Permasalahannya bukan soal pelanggaran paten, melainkan soal biaya royalti yang dinilai terlalu mahal.

Apple menganggap paten teknologi 4G dari perusahaan asal Swedia itu bukan sesuatu yang mutlak harus digunakan dalam industri seluler. Perusahaan besutan mendiang Steve Jobs ini menganggap paten tersebut tidak penting dan Ericsson meminta bayaran royalti yang terlalu tinggi.

Chief Intellectual Property Officer Kasim Alfalahi mengatakan, kesepakatan lisensi paten dengan Apple ini termasuk teknologi terbaru 4G LTE, serta teknologi mobile generasi sebelumnya, 2G dan 3G. Bank investasi ABG Sundal Collier mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien, di balik kesepakatan ini Apple membayar sekitar 0,5 persen dari pendapatan iPhone dan iPad kepada Ericsson.

Dikutip dari Reuters.com, Ericsson tidak menentukan berapa banyak nilai kesepakatan paten, tetapi pendapatan perusahaan dari kekayaan intelektual tahun 2015 mencapai US$ 1,52 miliar sampai US$ 1,64 miliar yang di dalamnya termasuk kesepakatan dengan Apple. "Ini berarti kita dapat terus bekerja dengan Apple di berbagai bidang seperti jaringan radio 5G dan optimalisasi jaringan," kata Alfalahi kepada Reuters, namun menolak untuk memberikan rincian keuangan lebih lanjut.

Para analis memprediksi, jika sengeketa paten antara Apple dan Ericsson terus berlanjut, maka perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs itu akan membayar US$233 juta sampai US$700 juta per tahun kepada Ericsson berdasarkan perkiraan tingkat penjualan perangkat yang harus bayar royalti.

Bagi Apple, royalti seharusnya dibayarkan dengan perhitungan berbeda. Royalti sebaiknya dihitung dari harga komponen prosesor yang membawa teknologi 4G tersebut."Kami bersedia membayarkan harga yang proporsional untuk hak paten dan standar teknologi penting yang digunakan dalam produk kami. Sayangnya, kami tidak setuju dengan proporsi harga yang diterapkan Ericsson untuk patennya. Jadi, kami memilih cara terakhir melalui bantuan pengadilan," kata juru bicara Apple Kristin Huguet.

Saat ini, Apple dan Ericsson punya perjanjian lisensi yang meliputi paten-paten penting. Perjanjian tersebut sudah ditandatangani sejak 2008 lalu ketika Apple pertama kali meluncurkan iPhone.