ArenaLTE.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menargetkan adanya 44 start-up lokal yang siap menjadi unicorn pada tahun 2020. Di antara start-up tersebut, muncul nama ADSvokat, sebuah platform crowdsourcing berbasis ekonomi berbagi, yang didirikan oleh pakar e-commerce tanah air, Daniel Tumiwa.

Bersama tiga orang founders lainnya, Daniel Tumiwa mengembangkan ADSvokat, sebuah platform yang menghubungkan brand (ADSvertiser) dengan kaum muda pecinta brand (ADSvokator), melalui inovasi medium iklan Out-of-Home (OOH) yang terintegrasi secara digital dan non-digital.

Melalui platform tersebut, kaum muda dapat berpartisipasi aktif dalam mempromosikan brand favoritnya, di lingkungan sekitar. “Era media sosial membuat siapa saja bisa menjadi ambassador dari sebuah brand,” ujar Daniel Tumiwa selaku Chief ADSvokator dari ADSvokat.

“Selain para influencers yang kini tengah ramai dibicarakan, anak muda pun memiliki potensi besar untuk melakukan advokasi dari brand yang disukai,” tambahnya.

Daniel melihat banyaknya potensi kaum muda yang belum digali, terkait dengan penggunaan media digital. Menurutnya, banyak anak muda menggunakan media sosial untuk sekadar berinteraksi.

Padahal, jika mau berusaha, mereka dapat memperoleh uang saku tambahan dari media sosialnya. Untuk itu, ADSvokat hadir bagi kaum muda yang ingin memiliki uang saku tambahan.

Di sisi lain, brand dapat terhubung secara langsung dengan anak muda yang bersedia menjadi brand ambassador-nya atau yang disebut sebagai ‘ADSvokator’, serta menilai langsung kinerja mereka.

Penilaian dapat dilakukan berdasarkan performa yang dilakukan oleh setiap ADSvokator yang terdaftar di ADSvokat. Brand pun dapat memberikan rewards sesuai dengan performa atau poin yang diperoleh.

“Kami mengembangkan ADSvokat sebagai platform crowdsourcing,” ujar Andre Halomoan, Chief of Product sekaligus Co-Founder dari ADSvokat. “ADSvokat didesain untuk mendorong setiap pihak berpartisipasi aktif dalam semua aktivitas yang ada di dalamnya,” jelas Andre.

ADSVOKAT

ADSvokat menyediakan berbagai tantangan dalam bentuk brand campaign, di dalam platform tersebut. Anak muda yang bersedia menjadi ADSvokator dari brand pilihannya, akan mengikuti beberapa tantangan seperti menempelkan stiker brand pada mobil, motor, helm atau laptop miliknya.

Mereka juga akan diminta untuk melakukan selfie dan mengunggahnya di akun media sosial pribadi, layaknya seorang influencer atau selebgram.

“Kami menggunakan teknologi Android yang dilengkapi dengan tracking system yang memungkinkan ADSvokat untuk melakukan pengecekan lokasi dan durasi penggunaannya," ujar Heru Herlambang, Chief Technology Officer sekaligus pendiri ADSvokat.

“Ke depannya, kami akan menggunakan teknologi image recognition dan data analysis untuk optimasi campaign, serta mengukur brand awareness dan exposure dari sebuah campaign. Hal ini akan mempermudah brand untuk melihat lebih jauh produk mereka di mata ADSvokator,” jelasnya.

Hingga saat ini, ADSvokat telah berkolaborasi dengan empat brand yaitu Clear, Tokopedia, BCA Sakuku, dan Telkomsel Loop.

Achmad Moesadad Shatarie, Chief Operations Officer sekaligus Co-Founder dari ADSvokat juga menyebutkan bahwa selama 2 minggu terakhir, sudah ada sebanyak 8000 stiker yang sudah diterima oleh mahasiswa.

4000 diantaranya sudah bergabung dalam ADSvokat dan 2000 mahasiswa sudah menjadi daily active users dari ADSvokat. Saat ini ada 5,8juta mahasiswa di Indonesia.

ADSvokat hadir dengan sebuah platform yang menghormati para mahasiswa ini dan melibatkan mereka dalam proses distribusi, rekrutmen, dan mereka bisa menjadi brand ambassador untuk dirinya sendiri.

“Kami berharap seluruh mahasiswa di Indonesia dapat memiliki akses informasi yang tidak terbatas untuk mengembangkan diri dengan memanfaatkan Internet,” ujar Achmad Moesadad.

“Melalui ADSvokat, kami memberikan kesempatan bagi mereka untuk terhubung langsung dengan brand favoritnya, melakukan advokasi, dan mendapatkan uang saku tambahan dari kegiatan advokasi yang dilakukannya.