ArenaLTE.com - Google mengklaim bahwa dalam toko aplikasi miliknya, Play Store, menggunakan filter atau sistem khusus untuk mengantisipasi hadirnya aplikasi jahat dalam toko layanan aplikasinya tersebut. Berbanding terbalik dengan klaimnya tersebut, sebuah studi yang dilakukan dalam dua tahun ini justru menemukan adanya 2.040 aplikasi berbahaya yang tersemat di Play Store.

Penelitian ini mengumpulkan sekitar 1 juta aplikasi di Google Play dan menemukan sejumlah besar aplikasi palsu tanpa malware, tetapi masih memerlukan izin untuk mengakses data yang tidak memiliki bisnis dengan mereka. Salah satu aplikasi yang terindikasi itu adalah Hill Climb dan Temple Run yang mungkin sudah dikenal dana digunakan banyak pengguna smartphone saat ini.

Para peneliti menggunakan jaringan saraf dan pembelajaran mesin untuk mengenali sebanyak 1 juta aplikasi yang dikumpulkannya. Algoritma ini ditetapkan untuk mencari deskripsi teks yang sama dan ikon yang secara visual mirip dengan 10.000 aplikasi paling populer di app store. Algoritma ini mengembalikan 49.608 ancaman potensial.

Menggunakan piranti VirusTotal, diungkapkan bahwa ada sekitar 7.246 aplikasi dan telah ditandai sebagai aplikasi berbahaya dan 2.040 di antaranya adalah aplikasi palsu dan aplikasi berisiko tinggi bagi pengguna smartphone. Selain itu, 1.565 meminta setidaknya lima izin sensitif dan 1.407 menanamkan perpustakaan iklan pihak ketiga.

Dan beruntungnya, Aplikasi yang telah dipelajari ini diklaim telah dihapus dan tim Google melaporkan bahwa jumlah pengiriman aplikasi yang ditolak telah meningkat lebih dari 55% dibandingkan tahun lalu dan penangguhan aplikasi telah meningkat menjadi 66%. Seperti dikutip dari laman computerworld.