ArenaLTE.com - Kehadiran smartphone yang dilengkapi dengan fitur rekam video, membuat semua orang kini bisa menjadi videographer. Lihat saja, kanal-kanal media sosial semacam Youtube, Facebook, aplikasi pesan singkat, bertebaran video-video yang diposting para warganet.  
 
Banyak yang isinya unfaedah. Namun tak sedikit juga yang bermanfaat. Bahkan, beberapa video hasil rekaman para amatir ini pernah dibeli dan ditayangkan stasiun televisi.  Kalau jeli, hobi merekam video ini memang bisa jadi ladang duit. Jadi, kenapa tidak ditekuni dengan baik?  
 
Hanya saja, perlu pula memperhatikan kualitas rekaman video, agar punya nilai jual. Setidaknya, layak tonton. Walaupun merekam video dengan smartphone kelihatan gampang, tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar tak melakukan kesalahan-kesalahan yang membuat video Anda jadi tak menarik, dan tak punya nilai jual.
 
Berikut lima hal kesalahan yang umum dilakukan kalangan amatir ketika merekam video:
 

Tidak Fokus pada Objek

Banyak ditemui video yang tidak jelas, obyek yang direkamnya apa. Pertama, karena rekaman yang buram (blur) akibat tidak focus, atau resolusi rekam yang rendah. Kedua, angle pengambilan gambar yang berpindah-pindah, sehingga tak jelas, apa sebenarnya yang mau ditonjolkan.
 
Ingat! ketika menayangkan rekaman video tentang suatu kejadian, viewer pasti ingin mendapatkan cerita yang tuntas mengenai obyek peristiwa tersebut. Ada video yang menayangkan peristiwa pengusiran satgas Covid-19 di sebuah pasar. Peristiwa ini sebenarnya punya nilai berita yang menarik.
 
Tetapi alih-alih merekam tim satgas yang diusir, perekam video ini lebih banyak mengambil suasana orang-orang di pasar yang meneriaki tim satgas tersebut. Bahkan mengambil gambar close-up seseorang yang ikut meneriaki tim satgas. Sementara gambar tim satgas-nya sendiri hanya sekelebat, pada saat mobil yang membawa mereka, pergi meninggalkan lokasi.
 
Ketiga, kesalahan yang menyangkut tidak focus pada obyek ini adalah, tidak memperhatikan dan mengontrol sudut tangkap pada view finder (layar smartphone). Sebab, si perekam ikut sibuk menonton langsung. Hasilnya, video yangmerekam kaki orang, punggung orang, langit, dan sebagainya.
 
Jadi, ketika memutuskan merekam suatu peristiwa, fokuslah pada obyek peristiwa tersebut. Jangan mudah tergoda untuk berganti obyek rekam. Sesekali boleh, untuk memperkaya sudut pandang, tetapi ingat, pokok peristiwa harus jelas terekam dengan lengkap. Sekali lagi ingat! Viewer ingin mengetahui cerita tuntas dan jelas tentang obyek peristiwa tersebut.
 

Terlalu Jauh

Kadang ada video yang direkam dari jarak cukup jauh. Akibatnya, viewer tak dapat melihat jelas, apa obyek yang direkam, terhalang oleh orang-orang yang berkerumun.
 
Bila menemui situasi seperti ini, usahakan lebih mendekat ke obyek. Cari ruang yang tak terhalang oleh orang lain. Kalau tak memungkinkan, cari tempat yang lebih tinggi sehingga bisa melihat obyek dengan lebih jelas. Lalu gunakan zoom untuk memperbesar obyek.
 
Namun perlu diingat, moda zoom membuat kamera lebih sensitive. Tangan bergoyang sedikit saja akan membuat gambar jadi blur. Karena itu, bila menggunakan zoom, pakai dudukan smartphone. Atau tempat smartphone pada platform yang stabil. Lebih baik lagi, bila smartphone dilengkapi fitur penyetabil gambar (image stabilizer), yang bisa mereduksi efek goyang.
 

Audio Bocor

Ada video yangmerekam pertengkaran dua pengendara di jalan. Jelas orang ingin tahu, apa yang dipertengkarkan dua orang itu. Tetapi suara mereka tertimpa oleh suara perekam, yang mengobrol dengan temannya, atau mengomentari peristiwa itu.
 
Perekam audio pada moda video, akan merekam suara terdekat. Yang paling jelas terdengar adalah suara yang terdekat. Jadi, ketika merekam suatu peristiwa, usahakan tak banyak bicara, atau mengomentari hal yang tak perlu. Fokus pada subjek rekaman. Agar audio tak bocor.
 
Beberapa smartphone punya teknologi rekam audio yang bagus. Bisa mem-filter suara-suara sekitar, dan focus pada merekam suara obyek. Smartphone yang punya kemampuan seperti ini layak dipertimbangkan ketika Anda memutuskan mencari smartphone yang bisa mendukung hobi videografi.
 

Shaking

Ini yang paling sering terjadi. Rekaman video nampak bergoyang, tidak mantap. Membuat obyek jadi tak jelas, dan yang melihat videonya jadi pusing. Apa penyebabnya? Tangan yang bergerak, atau merekam sambil bergerak.
 
Jadi ketika merekam, usahakanlah tidak banyak bergerak atau berpindah. Kalaupun harus berpindah, gunakan perangkat bantu. Gimbal misalnya, aksesoris yang membantu smartphone mantap pada posisinya walaupun sedang merekam dalam keadaan bergerak.
 
Tetapi gimbal mahal, dan repot. Maka, kalau memang hobi merekam video, carilah smartphone yang dilengkapi EIS (electronic image stabilizer) yang handal. OPPO A92 adalah salah satunya. Perangkat ini bisa meredam efek gerak/goyang, sehingga bisa menghasilkan video yang stabil.
 

Backlight dan Under Exposure

Kadang ada yang merekam video, yang sebenarnya peristiwa menarik, namun mengambil dengan menentang cahaya (backlight). Hasilnya, rekaman video yang gelap (under exposure). Sayang kan?
 
Jadi ketika merekam video, perhatikan arah cahaya yang datang. Hindari posisi yangmenentang cahaya. Kalau merekam pada saat low-light atau malam, usahakan mencari sumber cahaya bantuan. Bisa flash light dari smartphone, lampu senter, lampu kendaraan, dan sebagainya.
 
Lebih bagus lagi apabila smartphone yang digunakan sudah mendukung moda malam atau lowlight. Karenanya, carilah smartphone kamera yang punya fitur night mode, atau minimal kameranya punya aperture besar.
 
Sekali lagi, mungkin Anda cuma iseng saja merekam suatu peristiwa atau apapun yang menarik. Tetapi, kalau bisa mendatangkan uang, kenapa tidak diseriusi?  Video sebuah peristiwa yang direkam secara eksklusif, bisa bernilai tinggi buat stasiun televisi. Atau, menjadi viral di media sosial, yang ujung-ujungnya juga mendatangkan duit.
 
Tidak harus melengkapi diri dengan segudang peralatan rekam video yang mahal dan tidak praktis dibawa ke mana-mana. Cukup berbekal smartphone kamera, namun yang punya fitur handal dan lengkap untuk merekam video.
 
Banyak pilihan tersedia di pasaran. Salah satu yang bisa direkomendasikan adalah OPPO A92. Smartphone satu ini punya fitur-fitur ciamik untuk mendukung videography. EIS (electronic image stabilizer) keren yang bisa membuat rekaman stabil, meski merekam dalam keadaan bergerak.
 
Punya kemampuan zooming untuk membantu mengambil rekaman pada jarak jauh. Sekaligus punya wide angle kamera, agar bisa merekam dengan sudut tangkap yang lebih luas. Sistem rekam audio OPPO A92 ini mampu memfilter suara sekitar, sehingga bisa mereduksi kebocoran audio saat merekam.
 
Kameranya memiliki aperture besar (f/1.7), yang  memungkinkan untuk merekam video dalam keadaan lowlight maupun malam hari. Didukung dengan kemampuan merekam resolusi tinggi (4K@30 fps), atau 1080p@120 fps, yang menghasilkan rekaman video yang halus dan tajam.  
 
Plus, satu lagi yang juga penting, kapasitas baterai yang besar. Baterai 5000 mAh yang dimiliki OPPO A92 ini mampu mendukung aktivitas seharian. Termasuk aktivitas merekam video tanpa harus was-was kehabisan baterai.(ADV)