ArenaLTE.com - Platform LTE Unlicensed (LTE-U) masih menjadi kontroversi, America’s National Cable & Telecommunications Association (NCTA) dengan jelas menyatakan menentang upaya FCC (Federal Communications Commision) yang akan memberikan spektrum untuk platform LTE Unlicensed (LTE-U). Alasan penolakannya karena LTE Unlicensed memanfaatkan frekuensi unlicensed untuk menggeber jaringan LTE tersebut, yaitu di spektrum 2,4 dan 5 GHz yang biasanya dipakai oleh WiFi.


Selain Google, para penentang LTU-U melibatkan perusahan-perusahaan besar, seperti Boingo Wireless, Broadcom, Hewlett-Packard Enterprise, konsultan Paul Nikolich, Ruckus Wireless dan sebagainya. Sedangkan kehadiran LTE Unlicensed didukung oleh Qualcomm, Verizon, Alcatel-Lucent, Ericsson, dan Samsung. Berikut ini 5 hal yang harus diketahui tentang LTE unlicensed.
Baca: - Qualcomm Mencoba Teknologi LTE Tanpa Lisensi
         - Google Menentang Upaya FCC Berikan Spektrum LTE Unlicensed


LTE Unlicensed

Bukan LTE yang unlicensed namun spektrumnya


Banyak tercipta singkatan untuk LTE Unlicensed ini, sebut saja LTE-U, LAA, MuLTEfire. Semuanya merupakan bentuk dan sebutan LTE untuk mengirimkan sinyal menggunakan frekuensi unlicensed yang terbuka untuk WiFi, Bluetooth dan teknologi wireless lainnya.

Operator akan mulai memanfaatkan LTE Unlicensed ini pada tahun 2016 sebagai tambahan kapasitas frekuensi yang sudah dimilikinya agar proses download bisa lebih cepat. Dan nantinya akan memungkinkan untuk terjadinya lalulintas dua arah diantara kedua jaringan tersebut bahkan memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh perusahaan yang tidak memiliki ijin lisensi spektrum .

LTE Unlicensed meningkatkan layanan seluler


Pengguna smartphone yang berada di area yang ramai seperti berbagai sudut di jalan raya, stadion, mall harus berbagai channel yang otomatis akan membuat koneksi melambat. Pada kondisi seperti ini berpindah ke WiFi akan sangat membantu mendapatkan koneksi yang cepat. Namun jika operator memanfaatkan LTE Unlicensed, pengguna akan secara otomatis memperoleh akses dengan chanel yang lebih banyak tanpa harus perpindah jaringan.

LTE Unlicensed memperlambat kinerja wireless LAN


Google, Aliansi Wi-Fi Alliance dan beberapa perusahaan kabel optik hingga kelompok konsumen mengungkapkan pendapat bahwa LTE tidak menggunakan spektrum dengan cara yang sama seperti Wi-Fi karena sudah dirancang untuk menggunakan frekuensi berlisensi. Akibatnya ada kemungkinakn pengguna Wi-Fi tidak mendapatkan kesempatan yang sama dalam memproleh channel. Apalagi jika kondisi padat, pengguna LTE bisa berpindah kembali ke jaringan berlisensi nya namun pengguna WiFi tidak bisa. Beberapa pendapat juga mengatakan adanya kesengajaan dari pada operator seluler untuk menggangu kinerja Wi-Fi sehingga konsumen akan menggunakan layanan mereka sebagai gantinya.

LTE Unlicensed Tidak Mempengaruhi kinerja wireless LAN


Qualcomm telah berhasil mendemonstrasikan LTE Unlicensed tanpa mempengaruhi kinerja WiFi secara keseluruhan. Menurut penelitian yang dilakukan Phil Marshall seorang analis dari Tolaga Research, tidak ada ditemukaan alasan berarti yang akan membuat teknologi baru ini dapat menganggu kinerja Wireless LAN di sekitarnya. Para analis berpendapat bahwa kemungkinan masalah yang terjadi yaitu culture clash antara pengguna WiFi dari dunia IT dengan pengguna WiFi dari Operator.

Keduanya Akan Berkolaborasi


Marshall menambahkan, meskipun keduanya agak sedikit bernada keras namun negosiasi terus berjalan. Masing-masing pihak hanya harus membuat kesepakatan yang dapat memenuhi keinginan kedua belah pihak, dan operator juga akan dapat mulai menggelar Wi-Fi unlicensed tanpa beban dari kedua belah pihak. Bahkan, Wi-Fi Alliance sedang menyusun sebuah kesepakatan bersama karena suatu hari nanti, LTE Unlicensed akan menjadi sebuah jaringan yang baru.