ArenaLTE.com - Istilah Education Technology atau Edtech saat ini kian populer di telinga masyarakat. Perkembangan industri Edtech di Indonesia beberapa tahun belakangan ini menunjukan tren positif.
Berdasarkan market and research Forbes, industri ini diprediksi akan tumbuh hingga $325 miliar pada tahun 2025 secara global. Sedangkan, posisi Indonesia berada pada jumlah pertumbuhan tercepat dengan angka mencapai 25% setiap tahunnya, melebihi negara-negara lain di Asia, bahkan seluruh dunia.
Dengan kondisi pertumbuhan positif ini, Quipper senantiasa melakukan berbagai hal baru baik kolaborasi maupun optimisasi layanan guna memberikan kemudahan untuk mengakses konten pendidikan berkualitas.
Pada tahun ke-4 ini Quipper sebagai pioneer layanan video berbasis online berhasil digunakan lebih dari 8.500 sekolah di 34 provinsi di Indonesia, digunakan oleh 350.000 guru dan digunakan oleh lebih dari 5 juta pengguna terdaftar yang terdiri dari siswa SMP dan SMA di Indonesia.
Takuya Homma selaku Founding Member dan Country Manager Quipper Indonesia sangat antusias menyambut tren positif tersebut . Menurutnya kondisi saat ini jauh berbeda pada tahun 2015 lalu, saat Quipper berupaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya penggunaan e-learning. Saat ini tingkat kesadaran masyarakat sudah tinggi dan tren positif tersebut terlihat jelas dari hadirnya banyak pemain baru di segmen edukasi teknologi.
Menurut EdTechReview, tren yang masih menjanjikan pertumbuhan pada 2019 antara lain augmented reality (AR), personalized learning, artificial intelligence (AI), hybrid learning dan gamifikasi.
Beberapa perusahaan Edtech di Indonesia telah menerapkan beberapa hal tersebut, termasuk Quipper Indonesia. Namun pada kenyataannya, penerapan tersebut akan menjadi kurang optimal apabila permasalahan utama, yaitu infrastruktur belum teratasi.
Takuya Homma mengatakan, “Infrastruktur pendidikan yang belum merata adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama. Kolaborasi merupakan kunci untuk mengatasi hal tersebut. Sepanjang 2018, kami telah bekerjasama dengan 175 Dinas Pendidikan tingkat provinsi, kota dan kabupaten, serta beberapa pihak swasta seperti Indosat, Samsung dan Koinworks untuk mengoptimalkan distribusi pendidikan di Indonesia.”
Kedepannya, Quipper akan berfokus pada learning process bukan hanya sekedar learning outcome. Karena proses belajar yang baik dan berkualitas tentunya akan memberikan hasil terbaik. Selain itu Takuya juga menyatakan bahwa saat ini Quipper sedang melakukan riset untuk mengembangkan layanan terbaru yang belum pernah ada di Indonesia.