ArenaLTE.com - Tiga pengusaha Indonesia telah menyelesaikan program eFounders Fellowship yang merupakan kerja sama dari United Nations Conference of Trade and Development (UNCTAD) dan Alibaba Business School.
Mereka bersama 35 pengusaha Asia lainnya menjadi kelas keempat yang lulus dari program yang telah diadakan sejak 2017. Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan para pengusaha muda dengan keterampilan yang tepat untuk bisnis mereka dan mendorong mereka untuk berbagi pengetahuan kepada lingkungan di mana mereka beroperasi.
Inisiatif ini juga merupakan bagian dari komitmen pendiri dan Executive Chairman Alibaba Jack Ma dalam kapasitas pribadinya sebagai UNCTAD Special Adviser for Young Entrepreneurs and Small Business.
Komitmen ini bertujuan untuk memberdayakan 1.000 pengusaha di negara berkembang untuk mendorong perkembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui ekonomi digital dalam lima tahun ke depan.
“Kegiatan ini menunjukkan usaha yang dilakukan oleh berbagai komunitas internasional untuk mendukung transformasi digital dan inovasi untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Arlette Verploegh, koordinator program UNCTAD eFounders Fellowship.
“Dukungan kami kepada para wirausaha muda di eFounders akan menginspirasi pengusaha muda lainnya dan membantu meningkatkan pengetahuan tentang tantangan dan kesempatan yang diberikan oleh ekonomi modern,” lanjut Arlette Verploegh.
Tiga pengusaha Indonesia yang lulus dari program ini adalah Agung Bezharie dari Warung Pintar, Mario Ronaldo Andrew Mawikere dari Bizzy Indonesia, dan Rade Tampubolon dari Sociobuzz.com.
Pionir Ekonomi Digital Baru Kurikulum baru yang telah diperkaya ini memberikan wawasan secara langsung kepada para peserta mengenai perjalanan Alibaba sebagai start-up kecil hingga menjadi perusahaan teknologi yang mendunia. Para peserta memiliki kesempatan untuk mengenal lebih jauh semangat bisnis utama Alibaba sejak pertama didirikan.
Peserta juga berkesempatan mengenal ekosistem yang terintegrasi dari berbagai platform termasuk Taobao Marketplace, Tmall, Alibaba.com, Cainiao Network, dan Freshippo. Mereka juga dapat melihat bagaimana tren dan perkembangan industri yang terus berubah, seperti New Retail, dan dampak dari e-dagang di daerah pedesaan.
Para peserta juga dapat memperluas jaringan mereka melalui sesi interaktif dengan sesama peserta, para mentor, dan penasihat. Hal ini dilakukan untuk mendorong lebih banyak kerja sama antar pengusaha digital secara regional.
Untuk pertama kalinya, para peserta dari Asia dapat melihat pembukaan 11.11 Global Shopping Festival dan merasakan teknologi mutakhir, konsep, dan pencapaian Alibaba Group. Pengalaman ini akan pengetahuan mereka yang didapatkan dalam kunjungan lapangan dan kelas eFounders sehingga mereka dapat lebih terpapar ke transformasi digital yang terjadi di Tiongkok selama 20 tahun terakhir.
Melalui program ini, para peserta dapat lebih memahami dukungan Alibaba Group dalam perkembangan ekonomi digital di Tiongkok. Program ini diharapkan dapat mendorong semangat peserta untuk membagikan pengetahuan baru mereka ke komunitas di negara asalnya.
“Kami berharap para peserta dapat menemukan berbagai cara untuk membangun model bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan melihat secara langsung peran ekosistem Alibaba Group dan jaringan mitranya dalam mengembangkan ekonomi digital di Tiongkok.
"Kami harap pengalaman ini akan mendorong para peserta untuk memperjuangkan perkembangan ekonomi digital di negara mereka,” ujar Brian Wong, Vice President of Alibaba Group, yang memimpin program Global Initiative.
Setelah menyelesaikan program ini, 38 kandidat dari Asia yang berasal dari 11 negara termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Pakistan, serta mereka yang pertama kalinya mewakili Singapura, India, Bangladesh, dan Myanmar, akan bergabung dengan komunitas global eFounders Fellowship.
Mereka akan bergabung dengan 89 pengusaha yang telah lulus dari tiga program eFounders sebelumnya. Sebagai bagian dari komitmen UNCTAD dan Alibaba, kedua pihak akan memastikan bahwa semua anggota eFounders Fellowship dapat secara aktif menerapkan apa yang telah mereka pelajari di komunitas mereka setiap tiga bulan dengan bantuan dari para pemangku kepentingan yang berada di negara masing-masing.