Dasar prediksi IDC mengacu pada fakta-fakta selama ini yang menyiratkan bakal adanya booming pengguma mobile internet 2016, diantaranya bisa dilihat dari kian rendahnya harga perangkat dan meningkatnya ketersediaan aksesbilitas jaringan seluler di negara-negara berkembang. Kedua faktor tersebut mendorong populasi yang sebelumnya buta akses internet menjadi pengguna mobile internet.
Dan dilihat dari kondisi demografi, jumlah populasi, dan pertumbuhan pengguna ponsel, IDC memperkirakan Cina, India, dan Indonesia akan memimpin pertumbuhan mobile internet 2016, ketiga negara tersebut akan menempati setengah dari total pertumbuhan pengguna mobile internet dunia.
"Selama lima tahun ke depan, pertumbuhan global untuk jumlah pengakses internet secara eksklusif melalui perangkat mobile akan tumbuh lebih dari 25 persen per tahun, sedangkan jumlah waktu yang kita habiskan untuk internet terus meningkat. Perubahan dalam cara kita mengakses internet memicu pertumbuhan eksplosif dalam mobile commerce dan mobile advertising, "ujar Scott Strawn, Direktur Program, Strategis Advisory Service, dikutip dari Telecomasia.net.

Di tahun 2015 ini, belanja yang dihabiskan untuk bisnis online pada masing-masing kategori berikut: perjalanan, buku, CD dan DVD, dan download aplikasi telah mencapai lebih dari US$100 miliar. Pembelian ini diaktifkan oleh platform online yang melakukan untuk pembayaran online yang lebih aman dan memudahkan pengguna.
IDC menyebut pihak pengiklan mengakui tren diatas, dan memang telah terjadi pergeseran dalam budget pengeluaran mereka. Hampir semua pertumbuhan belanja iklan di semua platform disebabkan pertumbuhan iklan mobile dan video online.