ArenaLTE.com - Jadi juga Apple menggelar ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2020, mulai 22 Juni dan berlangsung hingga sepekan. Di ajang tahunan inilah, Apple memamerkan software dan teknologi terbaru, khususnya bagi para pengembang aplikasi. Tahun ini, seiring dengan wabah Covid-19,konferensi digelar secara virtual. Sepenuhnya online.
 
Pada ajang WWDC 2020 ini, perhatian utama orang-orang tertuju pada kehadiran sistem operasi terbaru Apple, iOS 14. Banyak yang menanti-nanti, apa hal baru yang dibawa iOS 14? Nah, dari sederet fitur baru yang diperkenalkan, beberapa di antaranya pasti tak asing lagi bagi pengguna Android dan Google. Hal yang bisa memancing pertanyaan semacam: Hey, kok ini mirip dengan aplikasi di Google? Atau, Kok baru sekarang sih Apple kasih fitur ini?
 
Setidaknya, ada 10 fitur baru yang dikenalkan Apple, yang ternyata mirip dengan fitur yang ada di Android dan Google. Berikut daftarnya:
 

Mengganti Email dan Browser Default

Sebelumnya, pengguna Apple harus pasrah saja menerima aplikasi email dan browser bawaan Apple. Kini, aplikasi email dan browser bisa di-set dengan pilihan email dan browser dari pihak ketiga. Seperti Gmail atau Outlook sebagai email default. Lalu menggunakan Chrome, Firefox, Edge, dan lain-lain untuk browsing internet.
 
Namun, meskipun bisa membuka email, atau membuat email dengan aplikasi pihak ketiga, sesungguhnya Apple tetap memakai Safari Browser. Karena itu,tetap butuh WebKit Apple, yang berfungsi menjalankan Safari sebagai engine, namun dengan user interface dan opsi sync yang berbeda.
 

Widget pada Home Screen



Sejak 2008 lalu, pengguna Android sudah familiar dengan fitur Widgets, elemen yang menampilkan konten dan informasi yang sering digunakan pengguna pada home screen. Fitur widgets di iOS tersedia daalam tiga opsi: small, medium dan large. Tapi untuk fitur ini, Apple mengembangkan dengan apa yang dinamakan “Smart Stack”, yang disebutkan secara otomatis menawarkan widgets apa yang dibutuhkan pengguna pada saat itu, dan info lokasi yang dibutuhkan.
 

App Library



Kalau di Android namanya App Drawer, tapi Apple menamakannya App Library. Fitur ini berisi semua aplikasi yang terinstal dalam hape. Tak ada lagi jejeran aplikasi (yang terinstal) pada halaman menu, yang membuat home screen terasa penuh sesak –padahal beberapa di antara aplikasi itu jarang dipakai. Fitur ini juga dilengkapi pengkategorian otomatis ke dalam kelompok aplikasi spesifik. Seperti, sosial dan entertaintment.
 

Suggested App dari App Library

Seperti pada launcher di Android, iOS Launcher juga meniru fungsi yang sama. Memilih aplikasi (dalam App Library) dan menampilkan aplikasi secara dinamis, yang dianggap sesuai dengan kebutuhan pengguna berdasarkan lokasi, waktu dan aktivitas pengguna.
 

Notifikasi Panggilan Minimalis

Dahulu, ketika ada panggilan masuk, notifikasinya akan memenuhi seluruh layar. Ini sangat mengganggu pengguna yang, misalnya, sedang asyik menonton video, harus terpotong gegara ada panggilan masuk. Android sudah mengenyahkan gangguan ini sejak lama, dengan meminimalisir tampilan notifikasi panggilan masuk.
 
Kini Apple mengikuti langkah Android, dengan meminimalisir notofikasi panggilan masuk. Baik dari panggilan telepon maupun panggilan FaceTime. Tak ada lagi interupsi dari panggilan yang terasa mengganggu saat sedang menjalankan aplikasi lain.
 

PiP (Picture in Picture)



Fitur ini sudah lama ada di Android. Menyajikan tampilan di dalam tampilan utama. Apple kini sudah menghadirkan fitur yang sama untuk iOS 14. Bedanya, Apple sudah mengembangkan fitur ini, dengan ukuran tampilan yang bisa disesuaikan besarnya. Ini selangkah lebih maju ketimbang Android yang belum bisa melakukan itu.
 

Wind Down Mode

Android punya fitur yang namanya Bedtime Mode, yang ketika diaktifkan, akan membuat hape masuk ke mode Do Not Disturb. Dalam mode ini, hanya aplikasi-aplikasi yang dipilih saja yang masih aktif. Yang lainnya tidak. Fungsi dari fitur ini adalah agar pengguna tidak terganggu ketika sedang beristirahat.
 
Apple membuat hal serupa, dengan mengenalkan fitur yang dinamakan Wind Down Mode. Fungsinya sama saja, meminimalkan fungsi hape, agar pengguna tak terganggu dengan segala macam notifikasi ketika sedang beristirahat.
 

Moda Sepeda dan Peringatan Speed Camera pada Apple Maps

Entah kenapa, seumur Apple Maps yang sudah lama eksis, baru sekarang moda sepeda ditambahkan. Padahal moda lainnya sudah ada –sama seperti yang ada di Google Maps: driving, walking, transportasi umum, ridesharing. Kini moda sepeda melengkapi moda lainnya (cycling mode). Moda ini dilengkapi dengan info perubahan ketinggian kontur dan kepadatan lalu lintas. Apple Maps juga kini dilengkapi dengan peringatan keberadaan speed camera, seperti yang ada di Google Maps dan Waze.
 

Apple Translate

Fitur ini dinamakan “Translate”. Yang fungsinya benar-benar mirip dengan fitur Google Translate. Juga punya moda conservation, yang sama dengan moda serupa di Google. Hanya saja, “Translate” milik Apple ini baru sebatas 11 bahasa saja.
 

Mirror Mode pada Kamera Depan

Ketika selfie, foto yang dihasilkan merupakan gambar versi terbalik dari obyek foto. Tulisan menjadi terbalik, tangan kiri menjadi tangan kanan, dan seterusnya. Google sudah mengatasi itu dengan memberi opsi mirror mode. Dengan demikian, foto yang didapat posisinya sesuai posisi obyek sebenarnya. Apple baru menambahkan moda ini pada iOS 14.