Smartfren Andromax Q: 4G LTE CDMA Paling Murah

ArenaLTE.com - Smartfren unjuk gigi menggeber varian smartphone 4G LTE dengan harga terjangkau. Salah satunya Smartfren Andromax Q G36C1H seri paling murah besutan sang vendor. Tapi jangan pesimis dulu mengartikan harga murah identik dengan mutu rendah. Tanpa mengesampingkan kekurangannya, Smarfren Andromax Q memiliki beberapa kelebihan. Penasaran? Ayo simak review smartphone 4G ini.

Desain


Pertama kali melihat dan memegang smartphone 4G murah ini kesan ‘plastik’ langsung meracuni kepala saya. Dan, memang Smartfren Andromax Q dibalut bahan dasar plastik polikarbonat. Bentuknya kotak bersudut tegas di bagian depan, berhias lis berwarna krom. Sementara sektor belakang memiliki kontur lebih dinamis membentuk kurva bertujuan membuat lebih nyaman saat dipegang atau digenggam. Di area ini terdapat kamera utama, LED flash dan grill speaker.

Warna dark blue pada casing belakang Andromax Q tampak elegan. Tapi, smartphone LTE murah ini juga sedikit licin saat dipegang, jadi kita harus berhati-hati. Orang yang gemar berenang seperti saya jelas lebih memilih memakai seperlunya saat beraktifitas di kolam renang. Jangan sampai keasyikan mengoprek di pinggir kolam tahu-tahu ‘si smartphone’ tergelincir dari pegangan dan tercebur.

Saat casing belakang dibuka, kita akan menemukan space dudukan baterai yang di pinggirnya terdapat slot micro SD, slot micro SIM LTE dan slot SIM card GSM. Di atas layar depan terdapat earspeaker, kamera, sensor cahaya dan sensor jarak. Sementara di bawah layar tertanam tombol sentuh recent app, home dan back yang sudah ditunjang lampu backlight. Sisi kiri kanan terdapat masing-masing tombol volume dan power. Atas bawah berturut-turut disediakan port audio 3,5 mm dan port mico USB.

Display


Di atas kertas disebutkan jika layar Smartfren Andromax Q yang berdimensi 4,5 inci ini mengandalkan TFT LCD dengan resolusi FWVGA (854x480 piksel). Densitas pikselnya hanya 218 ppi. Secara mata awam, layar sudah tampak jernih namun titik piksel masih terlihat. Kita harus maklum karena itulah salah satu konsekuensi kenapa harga jualnya bisa murah. Vendor dipaksa mereduksi sebagai fitur atau fasilitas demi mengakomodasi aspek lain yang lebih penting.

Smartfren Andromax G tak menyediakan pelindung anti gores atau proteksi layar, jadi resiko baret-baret cukup tinggi. Selama pemakaian, transisi layarnya cukup smooth meski kadang ada sedikit lambat saat mengeksekusi perintah. Layar sudah cukup responsif terhadap sentuhan jari tapi kita harus memberikan sedikit tekanan di layar supaya perintah berjalan efektif.

OS & Antarmuka


Smartfren Andromax Q ditanami Cyanogen OS 12.0 yang berjalan di atas platform Android berbasis Lollipop 5.0.2. Kabarnya pihak Cyanogen akan merilis update berkala, kemungkinan keluar setiap bulan. Menariknya, Vikram Natarajan, Senior Vice President of Global Partnerships and Distribution Cyanogen sempat menjanjikan update melalui Over the Air (OTA) sesegera mungkin untuk Andromax Q dengan Cyanogen OS 12.1 yang berbasis Android Lollipop 5.1.

Tapi untuk sekarang kita fokus mengulas kemampuan Cyanogen OS 12. Sama seperti perangkat Android lina, pertama kali membuka layar muncul halaman lockscreen. Di area ini terdapat ikon kunci yang merupakan pintu mengakses homescreen dengan cara menyeret ke atas. Di sebelah ikon tersebut terdapat shortcut call di sudut kiri bawah layar dan shortcut camera ada di sudut kanan layar. Tinggal tahan shortchut tersebut lalu swipe layar ke samping untuk mengakses fitur yang dimaksud.

Bar notifikasi bisa ditampilkan dengan menyeret bagian atas layar ke bawah. Di bar ini pula kita bisa mengakses pengaturan brightness, pengaturan Wifi, Bluetooth, mobile data, airplane mode , auto rotate, flashlight, location off, cast screen, pengaturan LTE dan  hotspot.

Masuk ke area homescreen alias halaman utama kita akan menemukan dua panel yang bisa ditanami bermacam widget dan aplikasi. Di bagian dasar halaman utama, tampak lima ikon penting termasuk ikon untuk mengakses app drawer atau halaman menu (aplikasi). Pada setiap halaman dalam app drawer, kita bisa menyisipkan 20 aplikasi yang berjajar dalam skema grid 4x5.

Konsep antarmuka yang disuguhkan Cyanogen OS 12.0 sebenarnya tak jauh berbeda dengan platform Android pada umumnya. Pengelolaan antarmuka masih mengikuti pakem standar Android dengan sentuhan kosmetik sana-sini. Menurut saya terlihat lebih clean dengan navigasi praktis dan mudah dipahami.

Kamera


Smartfren Andromax G dibekali dengan kamera 5 MP dengan autofokus dan LED flash. Resolusi maksimum untu mode 4:3 adalah 1.2 MP. Sementara pada mode 16:9 didapat resolusi 2.1 MP. Smartphone ini juga menjejalkan kamera depan 2 MP yang didukung dengan fixed focus.

Pengoperasian kamera tidak ribet dengan user interface nan simple. Sudut kanan terdapat tombol virtual video, shutter kamera dan foto panorama. Di  bagian bawah tengah ada switch kamera depan, flash, setting untuk akses mode tertentu (HDR mode, timer atau geo-tagging) dan pengaturan.

Kita bisa mengubah resolusi di bagian pengaturan mulai dari tampilan viewfinder, fitur zero shutter lag, face detection, touch focus duration, focus mode, ISO, auto exposure. Smartfren Andromax G pun bisa dipakai merekam video dengan kualitas HD 1080p, HD 720p, SD 480p dan WVGA.

Meski memiliki fitur zero shutter lag, nyatanya dalam beberapa kali percobaan pemotretan waktu jeda antara jepretan hingga foto mencapai sekitar dua detik.  Hasil jepretannya lumayan memuaskan jika menilik kelas yang dibidiknya. Gambar terlihat cukup tajam dan detil dalam kondisi outdoor. Sementara di lingkungan minim cahaya bintik noise yang mengganggu banyak bermunculan dan ketajaman foto menurun drastis.

Multimedia


Smartfren Andromax Q mengantongi fasillitas multimedia standar. Tersedia pemutar musik, player video dan radio FM. Radio FM-nya sudah ditunjang RDS dan perekam siaran. Sementara pemutar musiknya sudah mendapat dukungan equalizer guna melengkapi performa saat dipakai memutar lagu.

Untuk kualitas suara, saya rasa output yang menyembur dari speaker bawaan Smartfren Andromax Q biasa saja. Loudspeakernya mengeluarkan suara yang tak terlalu lantang dan cenderung kecil. Sementara headset bawaannya pun terdengar kurang maksimal komposisi bass dan treble-nya. Pemutar videonya bisa dipakai menonton video dalam beragam format populer. Sayang, kualitas layar kurang mampu mendukung sektor ini.

Fitur


Audio fx yang disisipkan dalam smartphone ini menyediakan pengaturan audio komprehensif untuk headset, speaker, USB, Bluetooth, wireless. Memiliki interface khas yang mudah dioperasikan dengan sentuhan. Untuk yang cepat bosan dengan tampilan homescreen itu-itu saja, fitur Themes dari Cyanogen bisa dicoba. Kita harus login dulu sebelum bisa mengakses theme pack (premium dan free).

Untuk pencarian bisa disetting mulai dari theme terbaru, menurut alphabet, rating atau popularitas. Disediakan pula komponen dalam beberapa kategori: ikon, status baru, control, navigation bar, wallpaper, fonts, boot animation, sound packs. Menyediakan puluhan baik versi gratis atau berbayar.

Anehnya, Anehnya, saat mencoba mendownload komponen gratis, ternyata kita diarahkan ke skema berbayar. Dan fitur terakhir yang menarik dicoba adalah CyanogenMod file manager. Menawarkan setting khusus contohnya access mode: safe mode, prompt user mode atau root acess mode. Kita juga bisa menyotir file berdasarkan nama, tanggal, file atau tipe. Juga menampilkan file dalam ikon, simple atau detail.

Performa


Smartfren mempersenjatai Andromax Q dengan chipset Qualcomm Snapdragon 410 yang ditunjang empat inti ber-clockspeed 1,2 GHz. Menggabungkannya dengan pengolah grafis GPU Adreno 360 serta RAM 2GB. Untuk kelas entry level, dapur pacu smartphone 4G LTE ini sebenarnya sudah cukup baik meski masih belum optimal.

Smartfren Andromax Q mampu menangani tugas dasar. Menjalankan beragam aplikasi untuk multitasking dan lain-lain lancar. Tapi kalau sudah sibuk dengan aktifitas multitasking, dipakai bermain game berat maka bakal terjadi sedikit lag ataupun aktifitas tersendat-sendat.

Kapasitas baterai Smartfren Andromax Q termasuk kecil yakni hanya 2.000 mAh. Saat diuji, smartphone ini mampu bertahan sehari untuk pemakaian normal sehari-hari. Seperti browsing internet, chatting dan menjalankan game ringan.

Untuk ukuran smartphone harga sejutaan, memorinya termasuk lega dengan kapasitas 88B. Namun, angka tersebut tidak bisa dimaksimalkan karena sudah menciut dipakai sistem dan lain-lain. Untungnya, Smartfeen Andromax Q menambahkan slot memori microSD untuk memperbesar kapasitas penyimpanan.

Konektifitas


Konektifitas mendasar bisa ditemukan dalam Smartfren Andromax Q. Bahkan, teknologi mutakhir seperti 4G LTE sudah menjadi bagian penting dalam smartphone ini. Oh ya, Smartfren menyediakan dua slot kartu SIM dalam smartphone ini. Tapi hanya tersedia satu slot SIM khusus untuk Smartfren 4G LTE (micro SIM) dan satu slot untuk GSM/CDMA (SIM card biasa).

Smartphone ini menggunakan mode dua jaringan EVDO–GSM siaga ganda, tapi tunggal secara bersamaan. Jika CDMA menggunakan EVDO, layanan GSM tetap tersedia, tapi jika CDMA menggunakan data 1x, GSM tidak bisa dijangkau.

Kebetulan saya berhasil mencicipi jaringan Smartfren 4G LTE di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Meski sang vendor belum mengkomersialisasikannya, kecepatan internetnya lebih kencang dari layanan 3G/HSDPA sebagian besar operator seluler. Speedtest menggunakan Sensorly menghasilkan kecepatan download sekitar 12,42 Mbps dan upload 1,4 Mbps.

Lepas dari beberapa kelebihannya, Smartfren Andromax Q belum memiliki fasilitas seperti NFC, infra merah atau USB on the Go. Jadi, Anda jangan terlalu mengharapkan banyak untuk beberapa fitur dalam smartphone ini.

Value for Money


Harga Smartfren Andromax Q sekitar Rp 1.299.000, relatif murah untuk ukuran smartphone 4G LTE. Ditunjang pula dengan Cyanogen OS 12.0 yang berjalan di atas sistem operasi Android 5.0.2 yang terbukti lebih efisien, atraktif dan kaya tema. Sektor audio sudah dilengkapi Audio fx sehingga output bisa lebih optimal.

Tapi jangan terlalu mematok ekspektasi tinggi untuk smartphone 4G murah ini. Pasalnya, kita juga harus menyeimbangkan fasilitas dengan harga jual. Wajar jika kita mendapat material casing serta kualitas layar yang relatif kurang greget. Begitu juga dengan area fotografi yang belum begitu memuaskan.

Leave a Comment