Cara Mengetahui & Mengatasi Pengisian Baterai Smartphone yang Sudah Lemah

ArenaLTE.com - OK, ini adalah jamannya smartphone dimana semua aktivitas pekerjaan atau bahkan permainan Anda bisa dilakukan di dalamnya, dan tentunya semakin banyak fungsi atau fitur yang ada tersebut  akan juga semakin banyak memakan daya baterainya. Dan tentunya, Anda harus juga rajin mengisi. Namun, bagaimana jika dalam proses pengisian baterai smartphone berjalan lambat?

Baterai smartphone yang ada sekarang memang bisa dipastikan memiliki kapasitas yang cukup besar, bahkan bisa dibilang cukup untuk bertahan untuk menemani aktivitas keseharian. Namun hal tersebut tak menutup bahwa Anda juga harus mengisi ulang dayanya lagi. Dan smartphone yang sekarang dibutuhkan adalah yang memiliki proses pengisian cepat, namun bila perangkat Anda sudah hilang kemampuan pengisiannya, ikut beberapa tips kami ini.

Pengisian yang cepat, tentunya memberikan penghematan waktu yang sangat baik dalam memenuhi aktivitas keseharian pengguna. Dan biasanya, smartphone yang tidak ‘bermasalah’ akan memiliki kemampuan tersebut, jadi perhatikan cara mengetahui dan mengatasi pengisian baterai smartphone Anda yang mungkin sudah mulai melemah.

Kabel Rusak

Jika baterai smartphone yang ada isi berjalan perlahan, hal yang paling pertama kami sarankan untuk memeriksanya adalah pada kabel chargernya. Cermatilah kondisi kabel tersebut, apakah dalam keadaan baik atau bahkan sebaliknya. Arus listrik akan berjalan baik jika memang kabel yang dilaluinya dalam kondisi yang baik pula, karena sebagian dari pengguna ada yang suka menyebarangkan kondisinya. Terlipat, terinjak membuat bagian dalam kabel akan mulai patah yang berakibat akan menghambat jalannya arus listrik dalam pengisian baterai.

Selain bagian dalam kabel yang mungkin memiliki banyak masalah, sisi lain yang masih satu bagian darinya juga yakni konektor pun perlu diperiksa pengguna. Biasanya, konektor yang tidak menempel dengan tepat dan kuat akan juga menjadi kendala proses pengisian. Pastikan konektor yang ada pada setiap ujung kabel dalam kondisi baik, sehingga hal itu akan memberikan pasokan listrik untuk pengisian baterai smartphone menjadi lebih cepat.

Sumber Listrik

Perhatikan dimana Anda mengisi baterai smartphone. Karena hal ini turut menyumbang seberapa cepat proses pengisian itu berlangsung. Jika Anda menggunakan PC Anda untuk mengisi baterai smartphone, maka ponsel tentu akan berjalan cukup lambat. Bahkan meski konektor PC sudah mendukung konektivitas USB 3.0, output energi standar yang dikeluarkannya hanya 9Amphere (karena untuk USB type 2.0 kekuatannya hanya sebebsar 5mA). Kekuatan tersebut pun bisa didapat dalam keadaan ideal, namun bila ada kerusakan kabel USB atau port tentunya aliran listrik akan sedikit lebih rendah.

Selain itu, jika Anda menggunakan wireless charging, tentunya hal ini juga tidak memiliki kekuatan yang cepat dalam proses pengisian baterai smartphone. Arusnya pun sama berjalan dengan lambat. Memang, meski sebenarnya pengisian baterai secara nirkabel adalah hal yang cukup bisa dibilang keren dan menjadi trendi saat ini. Namun, pengisian nirkabel hanya akan memakan waktu banyak karena selain proses mengisi, konektivitas antar perangkat pun akan berjalan dan ini yang menjadi amat sia-sia. Dilain sisi ponsel harus terkoneksi dengan perangkat charger, namun dalam satu waktu juga pengisian baterai smartphone berjalan.

Adaptor

charging smartphoneSelain kabel dan juga konektor, salah satu yang patut juga menjadi sorotan adalah adaptor atau kepala charger yang harus diperhatikan. Seperti halnya kabel, adanya kerusakan fisik bisa menjadi salah satu hal yang mengakibatkan proses pengisian baterai smartphone menjadi lambat, bahkan dalam beberapa kasus menjadi masalah besar. Untuk itu, perhatikan apakah kondisi fisik dari adaptor ini dalam kondisi baik, jika memang sudah rusak atau ada sedikit lubang maupun sudah retak sebaiknya segera ganti. Pasalnya, arus listrik akan pertama kali masuk melalui adaptor, jika ada sedikit tetesan air yang masuk tentu akan bisa berdampak besar. Untuk itulah, kurangi resiko dengan mengganti adaptor yang memiliki kecacatan fisik.

Leave a Comment