Wow, Pokemon Go Lebih Sering Dimainkan Ketimbang WhatsApp dan Instagram

ArenaLTE.com - Pokemon Go mendadak menjadi game yang menjadi fenomena global. Game satu ini bahkan menjadi salah satu yang membuat penggunanya kecanduan untuk terus online. Pokemon Go yang berbasis augmented reality (AG) ini menyodorkan gameplay praktis dan simpel. Pemain cukup berburu binatang animasi di dunia nyata via smartphone atau perangkat tertentu.

Game ini termasuk permainan yang bisa menguras baterai ponsel, karena layar harus terus menyala dan GPS harus terus diaktifikan buat perburuan. Gamers pun dituntut untuk berhenti bermalas-malasan di sofa rumah dan dituntut menjelajahi taman, rumah, sudut jalan untuk mencari binatang animasi yang jadi buruannya.

Hebatnya, hanya dalam waktu sekejap saja, mereka yang terobsesi dengan game ini langsung melejit. Bahkan, durasi waktu bermain rata-rata untuk pengguna Pokemon Go ini tergolong lebih lama dari aplikasi populer seperti WhatsApp atau Instagram sekalipun.

Nah, infografis berikut mungkin bisa menggambarkan seberapa besar Pokemon Go membuat pengguna Android tergila-gila. Seperti dikutip dari Forbes, pada Jumat lalu (8/7/2016), pemakaian rata-rata Pokemon Go mencapai 43 menit. Lebih lama dari pemakaian aplikasi yang sudah lebih dulu hadir dan populer seperti WhatsApp (30 menit) dan Instagram (25 menit).

pokemon goSekedar informasi saja, Pokemon Go sudah didownload sebanyak 7,5 juta kali di AS hingga 11 Juli 2016. Pokemon Go cukup mengundang banyak penasaran orang. Padahal game ini sendiri belum dirilis secara resmi oleh pihak pengembang Niantic, dan Pokemon Company yang bekerja sama langsung dengan Nintendo.

Meski belum resmi dirilis, namun karena banyaknya minat para pemain untuk memainkan Pokemon Go diseluruh dunia termasuk Indonesia,  membuat server dari game ini sering kali down. Tingginya minat para pemain di seluruh dunia yang mengaksesnya, memaksa para tim pengembang untuk bekerja keras dan memperbaiki sekaligus menyiapkan server permainan ini terlebih dahulu.

Dan seperti dikutip dari laman  bussines insider, John Hanke, CEO Niantic mengungkapkan bahwa peluncuran kemungkinan akan mundur hingga tim merasa nyaman. Game ini sendiri memang belum tersedia di Play Store dan Apps Store. Meski bisa dimainkan pada smartphone basis Android dan iOS, namun game ini sebenarnya belum bisa didapatkan pemain di dua toko aplikasi resmi kedua platform tersebut, khususnya di Indonesia. Game ini baru mengkhususkan tiga negara terlebih dahulu yakni Australia, Selandia Baru dan AS.

Leave a Comment