2020, Koneksi 4G LTE Akan Menjadi Primadona Seluruh Dunia

ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Bukan hanya Indonesia yang menargetkan koneksi 4G LTE akan tersambung di seluruh wilayah Tanah Air, beberapa operator dari negara lain pun mengklaim akan melakukan hal yang sama. Salah satunya adalah EE yang mengungkapkan kini telah berhasil menghadirkan jaringan 4G, bahkan hampir 95% wilayah Inggris telah terkoneksi jaringan generasi empat tersebut. Dengan percepatan adopsi yang dilakukan banyak negara, diprediksi pada 2020 koneksi ini akan mencakup seluruh dunia.

Peningkatan adopsi jaringan generasi keempat ini, memang diklaim banyak operator lebih cepat dilakukan penetrasinya dibanding dengan teknologi generasi lainnya, seperti 3G. EE salah satu anak perusahaan dari BT Group, sebuah perusahaan besar yang berbasis telekomunikasi di Britania mengklaim bahwa telah mendapatkan peningkatan tersebut hingga 35% dalam waktu empat tahun.

Adopsi jaringan 4G LTE diklaim akan berjalan lebih cepat, serta akan menjadi primadona pada 2020. Juga kerap menyebutkan bahwa semua orang akan dengan mudah tersambung di 4G LTE dimana pun mereka berada.

layanan cloud XL Axiata tower

Pengguna 4G LTE Indonesia sendiri sebenarnya belum tercatat cukup besar, namun diprediksi bahwa beberapa tahun ke depan peningkatannya akan lebih besar lagi. Hal ini banyak diungkapkan, karena beberapa smartphone 4G tersebut akan hadir dengan banderol harga yang lebih murah.

Dalam data yang dikumpulkan badan riset International Data Corporation (IDC) pada kuartal-IV 2015, disebutkan bahwa ada sebanyak 8,3 juta unit smartphone telah berhasil di kapalkan ke Indonesia. Hal ini mengindikasikan adanya kenaikan dari tahun lalu sebesar 14,4% dibanding tahun lalu. Kenaikkan itu juga dipengaruhi makin suburnya pertumbuhan ponsel China, bahkan dua pertiga produk yang dikirimkan diklaim telah mendukung koneksi 4G LTE terbaru saat ini. Hal ini yang mengindikasikan perkembangan smartphone 4G.

Hal senada juga dirasakan oleh operator EE, sebelumnya perusahaan melalui sebuah perjanjian dengan pemerintah Inggris akan mampu mengkoneksikan 90% negara dengan jaringan 2G untuk komunikasi mobile hingga 2017. Namun, melebihi dari apa yang dijanjikan, kini perusahaan membuktikan bahwa cakupan 4G sebagai teknologi yang lebih tinggi dari sebelumnya akan bisa dirasakan 92% wilayah Inggris pada akhir tahun depan.

"Kami meliputi di mana pelanggan kami pergi. Bukan hanya di mana mereka tinggal," jelas Marc Allera, CEO EE, seperti dilansir dari laman Pocket Lint. Dirinya meyakinkan, infrastruktur dan perangkat sebagai ekosistem pendukung penetrasi koneksi 4G LTE, memang menjadi hal yang menentukan adopsi ini bisa cepat dilakukan. Hal tersebut diungkapkan telah berjalan baik di London, karena sebanyak 100 site kini tercatat telah ditingkatkan sebagai infrastruktur jaringan pendukung.

Indonesia sendiri kini sedang dalam tahap pengembangan, perangkat atau merebaknya smartphone 4G yang ada di pasar diyakini sebagai langkah pertama ekosistem ini terbentuk baik. Derasnya guyuran ponsel China di pasar Indonesia sendiri, diakui cukup meningkat signifikan. Dalam catatan badan riset IDC pada laporan kuartal-IV 2015 tertulis bahwa pangsa pasar produsen tersebut, meningkat menjadi 21% . Peningkatan yang signifikan dibanding pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar 15% saja.

Sedangkan berbicara mengenai koneksi pendukung dalam hal ini jaringan, beberapa pihak operator Tanah Air juga mengklaim akan memudahkan hal tersebut bagi pengguna. Seperti halnya XL yang mengklaim bahwa memiliki solusi mengenai penggunaan akses internet di luar negeri, serta kemudahan layanan untuk penggunaan di luar Indonesia.

“Kebutuhan akan koneksi internet yang cepat sangat diperlukan untuk mendukung peerjaan, mengakses berbagai informasi, dan menikmati hiburan selama perjalanan. Konsumen ingin menikmati layanan internet di luar negeri semudah di dalam negeri. Layanan ini kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan tersebut,” jelas Kakit Tan, General Managet Price Plans & Roaming XL Axiata, beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan, selama ini penggunaan internet di luar negeri sering menjadi persoalan bagi penggunanya karena alasan tarif yang mahal dan dukungan jaringan. Namun, dengan kehadiran paket layanan baru yang bisa dinikmati di 9 negara di dunia, dirinya meyakini akan bisa memudahkan pelanggannya dan meringankan belanja pulsa untuk keperluan komunikasi.

Leave a Comment